Pada akhir bulan April yang lalu, sebuah pesawat carteran dari Singapura mendarat di Bandara Hualien untuk mengambil sumsum tulang dari Tzu Chi Stem Cells Center. Hal tersebut dilakukan untuk menolong seorang pasien pengidap Leukimia Mieloid Akut (AML) di Singapura yang sedang membutuhkan transplantasi sumsum tulang. Proses serah-terima sumsum tulang belakang tersebut dilakukan dengan pengamanan ekstra ketat, dan petugas kesehatan dari Singapura tidak melewati imigrasi ataupun keluar dari bandara.
Sejak virus korona Wuhan (Covid-19) menyebar ke seluruh dunia, berbagai negara telah memberlakukan pembatasan arus kedatangan di perbatasan masing-masing. Taiwan telah mengumumkan larangan kedatangan untuk WNA pada tanggal 19 Maret, dan Singapura pada tanggal 23 Maret. Setelah proses serah-terima ini, petugas kesehatan Taiwan yang menyerahkan sumsum tulang dan petugas kesehatan Singapura yang menerima sumsum tulang harus menjalani isolasi selama 14 hari.
Setelah seorang penderita leukimia menemukan donor sumsum tulang belakang yang cocok, selanjutnya ia akan menjalani serangkaian proses kemoterapi, dan harus segera menjalani transplantasi. Jika tidak, pasien tersebut dapat mengalami infeksi serius, bahkan kematian.
Pasien yang membutuhkan transplantasi sumsum tulang ini adalah seorang pasien wanita berusia sekitar 40 tahun dari Singapura. Ia tidak berhasil menemukan donor sumsum tulang yang cocok di Singapura, dan dan harus mencari ke Tzu Chi Stem Cells Center di Hualien.
Petugas kesehatan Singapura membawa sumsum tulang ke dalam pesawat. (Foto oleh CNA)
Pada awalnya pasien tersebut akan menjalani transplantasi pada bulan Maret, dan sang pendonor juga telah menyiapkan waktu untuk menjalani pengambilan sumsum tulang di Hualien. Namun, karena kedua negara telah mengumumkan larangan penerbangan, maka pengambilan sumsum tulang tersebut dibatalkan.
Selanjutnya, anggota keluarga pasien dari Singapura mengajukan rencana penyewaan pesawat untuk mengambil sumsum tulang belakang dari Taiwan. Setelah melewati penerbangan selama 4,5 jam, pesawat tersebut hanya berhenti di Bandara Hualien tidak sampai 1 jam, lalu segera kembali ke Singapura. Dalam seluruh proses serah-terima, para petugas kesehatan dari Taiwan dan Singapura mengenakan pakaian pelindung diri.
Petugas kesehatan Taiwan melambaikan tangan kepada petugas kesehatan Singapura setelah melakukan serah terima sumsum tulang. (Foto oleh CNA)
Hubungan kerja sama antara Singapura dan Tzu Chi Stem Cells Center telah dimulai sejak tahun 1994. Saat itu Tzu Chi Stem Cells Center baru berdiri 2 tahun, dan Singapura adalah negara penerima donor internasional pertama Taiwan. Sampai dengan bulan April 2020, Tzu Chi Stem Cells Center telah mendonasikan sel punca hematopoietik (HSC) untuk 144 kasus di Singapura.