22/05/2025

Taiwan Today

Sosial

Tang Prize Bidang Sinologi Diberikan Kepada Sejarawan Australia Kelahiran Indonesia

22/06/2020
Penelitian Wang Gung-wu juga memiliki implikasi internasional dengan memperlihatkan bahwa meskipun perluasan maritim yang dilakukan Tiongkok ke arah selatan telah menjadi elemen utama dalam perkembangan ekonomi negara Tirai Bambu tersebut di masa depan, sebagaimana terlihat melalui kebijakan One Belt One Road, tetapi potensi konflik dengan negara-negara Asia Tenggara hingga saat ini masih belum dipahami dan ditangani dengan baik oleh Tiongkok. (Foto oleh Tang Prize Foundation)
Komite Seleksi Tang Prize 2020 mengumumkan bahwa penghargaan untuk kategori “Sinologi”, dianugerahkan kepada pakar sejarah hubungan Tiongkok dan Asia Tenggara kelahiran Indonesia, Wang Gung-wu. Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi Wang Gung-wu di bidang penelitian migrasi orang Tiongkok, komunitas Tionghoa perantauan, dan tatanan dunia menurut Tiongkok.
 
Wakil Presiden Academia Sinica yang juga menjabat sebagai ketua komite seleksi Tang Prize, Huang Chin-shing, menjelaskan Wang Gung-wu menggunakan pendekatan unik untuk memahami Tiongkok dengan meneliti hubungan kompleks jangka panjang antara Tiongkok dengan negara-negara tetangganya. Pendekatan tersebut memperkaya penjelasan tentang perubahan posisi Tiongkok di dunia, yang pada umumnya dilakukan dengan penelaahan melalui sudut pandang internal, atau relasi antara Tiongkok dengan negara-negara barat.  
 
Wang Gung-wu, usia 89 tahun, memiliki sudut pandang dan pendekatan yang unik dalam meneliti sejarah Tiongkok karena ia lahir dalam sebuah keluarga keturunan Tionghoa di Surabaya, Indonesia, kemudian mengenyam pendidikan di Malaysia, dan Inggris.    
 
Ia lulus dari School of Oriental and African Studies of London, lalu melanjutkan kariernya di dunia akademik di Malaysia, Australia, Hong Kong dan Singapura. Wang Gung-wu juga dikenal luas sebagai pakar yang dapat menginterpretasikan bagaimana cara Tiongkok memandang dunia.  
 
Penelitian Wang Gung-wu juga memiliki implikasi internasional dengan memperlihatkan bahwa meskipun perluasan maritim yang dilakukan Tiongkok ke arah selatan telah menjadi elemen utama dalam perkembangan ekonomi negara Tirai Bambu tersebut di masa depan, sebagaimana terlihat melalui kebijakan One Belt One Road, tetapi potensi konflik dengan negara-negara Asia Tenggara hingga saat ini masih belum dipahami dan ditangani dengan baik oleh Tiongkok.    
 
Dalam perjalanan kariernya, Wang Gung-wu pernah menjabat berbagai posisi penting, seperti Rektor University of Hong Kong, dan ketua Institute of East Asian Political Economy in Singapore.
 
Beberapa prestasi internasional yang pernah ia terima antara lain Fellow of the Australian Academy of the Humanities, Commander of the Order of the British Empire, penghargaan dari International Fukuoka Asian Cultural Prize, dan anggota kehormatan asing American Academy of Arts and Science.
 
Sejak tahun 1953 hingga sekarang, setiap tahun Wang Gu-wu masih terus mempublikasikan hasil karya dan hasil penelitiannya. Seorang pakar sinologi terkenal dari Amerika Serikat, G. William Skinner, pernah mengatakan Wang Gu-wu memainkan tiga peran penting dalam ranah sinologi, yaitu “pakar sejarah Tiongkok”, “kritikus terpercaya dalam urusan yang berkaitan dengan Malaysia”, dan “pakar isu komunitas Tionghoa Asia Tenggara”.   
 
Tang Prize adalah penghargaan dwitahunan (biennial) yang diluncurkan oleh seorang pengusaha Taiwan, Samuel Yin, untuk memberikan apresiasi kepada orang-orang yang telah memberikan kontribusi luar biasa di bidang pembangunan berkelanjutan, ilmu biofarmasetika, sinologi, dan tatanan hukum.
 
Pemenang penghargaan akan meraih uang tunai sebesar NT$ 40 juta, dan dana penelitian sebesar NT$ 10 juta, serta medali emas, dan sertifikat.
 
Tang Prize untuk bidang sinologi pertama kali diberikan kepada Yin Shih-yu (Amerika Serikat) pada tahun 2014, dan Theodore de Barry (Amerika Serikat) pada tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2018, penghargaan tersebut diberikan kepada Stephen Owen (Amerika Serikat) dan Yoshinobu Shiba (Jepang).
 

Terpopuler

Terbaru