04/05/2025

Taiwan Today

Sosial

MOFA Selenggarakan Seminar Online “Mendesain Kembali Era Pasca Wabah”, Dorong Peran Perempuan

05/10/2020
Dalam kesempatan ini, Kelley Currie memuji jajaran kabinet di bawah kepemimpinan Presiden Tsai Ing-wen, yang telah memberikan reaksi cepat dalam menangani wabah, dan menjadikan Taiwan sebagai teladan dalam penanganan wabah global. (Foto oleh MOFA)
Sehari sebelum pelaksanaan Peringatan 25 Tahun Konferensi Wanita Dunia ke-4, Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) dan LSM-LSM perempuan menyelenggarakan seminar online “Kepemimpinan Wanita: Mendesain Kembali Era Pasca Covid-19”.
 
Kegiatan seminar tersebut diselenggarakan di tiga tempat, yaitu Taipei, Washington DC, dan New York, dan diikuti oleh Kepala Kantor Perwakilan Taiwan di Amerika Serikat Hsiao Bi-khim, serta Duta Besar Keliling AS di PBB untuk isu-isu berkaitan dengan hak-hak wanita, Kelley Currie.        
 
Dalam kesempatan ini, Kelley Currie memuji jajaran kabinet di bawah   kepemimpinan Presiden Tsai Ing-wen, yang telah memberikan reaksi cepat dalam menangani wabah, dan menjadikan Taiwan sebagai teladan dalam penanganan wabah global.
 
Kelley Currie juga menyambut baik keikutsertaan Taiwan dalam program pemerintah AS, yaitu Women, Peace and Security” (WPS), dan Women’s Global Development and Prosperity Initiative (W-GDP), untuk membantu pengusaha wanita di negara-negara berkembang menciptakan peluang pemulihan ekonomi pasca wabah.     
 
Hsiao Bi-khim mengucapkan terima kasih kepada LSM-LSM perempuan yang selama bertahun-tahun terus mendorong kesetaraan dalam masyarakat Taiwan, dan menyerukan kepada PBB untuk menerima partisipasi Taiwan. Ia juga secara khusus menunjukkan keterlibatan perempuan dalam berbagai proses penanganan wabah kali ini, seperti pembentukan tim nasional penanganan wabah, peluncuran strategi revitalisasi ekonomi, dan penyaluran bantuan internasional.
 
Hsiao Bi-khim menegaskan Taiwan bersedia memperdalam hubungan kerja sama dengan Pemerintah AS, untuk membantu meningkatkan status ekonomi perempuan di negara-negara berkembang.      
 
Seminar online ini diikuti oleh 1.300 peserta dari Amerika Serikat, Indonesia, Singapura, Afrika Selatan, Irlandia, Somalia, Honduras, Pakistan.
 
 

Terpopuler

Terbaru