Seorang petani muda asal Kaohsiung bernama Liu Shi-fu mengolah daun teh liar pegunungan dari Distrik Liugui menjadi minuman, dan berhasil meraih penghargaan 2 medali perak, 1 perunggu, dan 1 penghargaan istimewa dari AVPA Prancis. Ini adalah untuk pertama kalinya teh pegunungan Taiwan berhasil meraih penghargaan internasional.
Distrik Liugui adalah tempat penanaman teh pegunungan terbesar di Taiwan. Pohon teh di tempat ini sudah tumbuh selama ratusan tahun tanpa pupuk dan pestisida, dan dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian sama dengan gedung 2-4 lantai, sehingga para petani harus memanjat pohon untuk memetik daun teh.
Setelah bencana badai topan Morakot terjadi pada tahun 2008, Liu Shi-fu, memutuskan untuk melepaskan pekerjaan di kota besar, dan kembali ke kampung halaman untuk membangun kembali usaha keluarga. Berbekal semangat meneliti yang dimiliki sebagai seorang insinyur, Liu Shi-fu mengembangkan minuman teh merah madu dan teh hijau, yang berhasil meraih 3 penghargaan internasional selama 3 tahun berturut-turut.
Baru-baru ini, Liu Shi-fu mengembangkan 4 buah minuman yang terbuat dari daun teh liar pegunungan, daun teh pegunungan bertunas ungu, teh hijau, dan teh merah madu generasi baru, lalu diikutsertakan dalam ajang penghargaan AVPA di Prancis. Alhasil, Liu Shi-fu meraih 2 medali perak, 1 medali perunggu, dan 1 penghargaan istimewa. Minuman yang dikembangkan oleh Liu Shi-fu dari daun teh liar pegunungan Distrik Liugui, juga berhasil meraih penghargaan, dan menjadi daun teh pegunungan pertama Taiwan yang berhasil memperoleh pengakuan internasional.
Daun teh pegunungan yang digunakan Liu Shi-fu berasal dari pohon teh berusia ratusan tahun yang tumbuh di ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut. Ayah Liu Shi-fu juga merupakan seorang pembuat teh, dan keduanya sudah meneliti berbagai metode untuk mengembangkan minuman yang kaya akan cita rasa dan nutrisi, seperti pembakaran, pengaturan suhu, fermentasi, dan lain-lain, agar teh yang dihasilkan tidak pahit, bahkan menyisakan aroma harum bunga setelah teh diteguk.
Liu Shi-fu menjelaskan untuk mengembangkan minuman dari daun teh liar pegunungan tersebut, ia telah melakukan percobaan dengan 200 pon daun teh liar. Dengan rata-rata harga 1 pon daun teh liar pegunungan sebesar NT$ 10.000, maka Liu Shi-fu telah mengeluarkan uang sebesar NT$ 2 juta untuk mengembangkan minuman Teh Pegunungan Liugui.