Satelit Triton (Formosat-7R), atau biasa disebut “Wind Hunter”, adalah satelit orbit rendah buatan Taiwan, dan saat ini sudah siap untuk menjalani tes fungsional lengkap pada akhir bulan November. Hal ini merupakan pencapaian dari upaya pemerintah di bidang kemajuan industri teknologi antariksa, dan pemantauan meteorologi mutakhir.
Satelit yang dioperasikan oleh Dewan Sains dan Teknologi Nasional (NSPO) ini pertama kali didesain pada tahun 2014, dan selesai dirakit pada bulan Juli 2022. Misi satelit ini adalah untuk melakukan riset terhadap ketinggian gelombang laut, dan kecepatan angin untuk memprediksi intensitas dan pergerakan arah angin topan.
Ketika berkunjung ke NSPO, Perdana Menteri Su Tseng-chang mengatakan bahwa pemerintah sangat menaruh perhatian dan mendukung kemajuan industri teknologi antariksa nasional. Hal tersebut dibuktikan dengan disahkannya Undang-Undang Pengembangan Antariksa (Space Development Act) pada tanggal 20 Januari 2022.
PM Su Tseng-chang menambahkan Taiwan memiliki keunggulan di bidang terkait karena didukung oleh keahlian dan pengalaman selama lebih dari 30 tahun dari sektor swasta di bidang pembuatan satelit. Pemerintah akan secara penuh mendukung pengusaha domestik untuk memasuki rantai pasokan teknologi antariksa global.
Kepala Dewan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (NSTC), Wu Tsung-tsong, menjelaskan 82 persen dari komponen yang digunakan dalam satelit Triton adalah komponen buatan perusahaan dalam negeri.
Menurut rencana satelit Triton akan dikirim ke pesisir Guyana Prancis yang berdekatan dengan samudra Atlantik di Amerika Selatan pada bulan Januari tahun depan, dan diluncurkan ke ruang angkasa dari Guiana Space Center dengan roket Arianespace Vega C.
Melalui peluncuran ini, satelit Triton diharapkan dapat memperoleh pembuktian terhadap kegunaan komponen dan teknologi yang dikembangkan secara mandiri oleh Taiwan. Langkah tersebut merupakan langkah akhir sebelum satelit Triton dapat digunakan secara komersial.