Kementerian Pertanian (MOA) mengadakan konferensi pers "Pengiriman Perdana Ekspor Kerapu Macan Taiwan ke Jepang" di Kabupaten Pingtung, Rabu, 5 Februari 2025. Konferensi pers tersebut dipimpin oleh Menteri Pertanian Chen Junne-jih, dan menandai ekspor pertama produk kerapu macan Taiwan yang dibeli oleh Grup Perusahaan Kereta Api Jepang Barat.
Produk ini akan diolah menjadi berbagai hidangan dan produk berbahan dasar kerapu macan, yang kemudian dijual melalui jaringan bisnis perusahaan tersebut, termasuk The Rail Kitchen Chikugo (kereta makan siang di wilayah Fukuoka), hotel, dan supermarket. Diharapkan, masyarakat di berbagai wilayah Jepang seperti Fukuoka, Kyushu, Kyoto, dan Sapporo dapat menikmati kelezatan ikan kerapu macan Taiwan.
Chen Junne-jih menjelaskan bahwa sebelumnya, karena kekhawatiran terhadap ciguatoksin, kerapu macan Taiwan sempat tidak dapat diekspor ke Jepang. Namun, setelah delapan tahun upaya berkelanjutan oleh Kementerian Pertanian (MOA), termasuk pengajuan berkala dalam pertemuan ekonomi dan perdagangan Taiwan-Jepang serta pembuktian melalui penelitian ilmiah dan uji coba, Taiwan berhasil membangun sistem manajemen keamanan yang mendapat pengakuan Jepang.
Pada tanggal 30 Oktober tahun lalu, Jepang secara resmi mengumumkan pembukaan akses impor untuk kerapu macan Taiwan. Pencapaian ini menunjukkan bahwa dalam hal standar keamanan pangan yang ketat, Taiwan telah meraih pengakuan dari pasar Jepang dalam bidang manajemen budidaya, pemantauan kualitas air, dan mutu hasil perikanan. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian penting dalam perdagangan Taiwan-Jepang tetapi juga membuka jalan bagi ekspansi produk perikanan Taiwan ke pasar internasional lainnya.
Chen Junne-jih lebih lanjut menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian (MOA) akan terus mendorong ekspor kerapu macan dengan dua strategi utama. Pertama, membangun rantai pasokan yang stabil dengan mendampingi pelaku usaha dalam memperoleh izin ekspor ke Jepang, meningkatkan teknologi pemrosesan dan budidaya, serta mengembangkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar Jepang. Selain itu, Lembaga Penelitian Perikanan akan terus memantau lingkungan budidaya guna memastikan kualitas dan keamanan produk.
Kedua, meningkatkan kesadaran pasar melalui riset pasar, pengembangan produk ikan dalam kemasan kecil, promosi hidangan ikan utuh khas Tionghoa, serta penyelenggaraan acara pemasaran lintas bidang agar lebih banyak konsumen Jepang mengenal dan menyukai kerapu macan Taiwan.
Chen Junne-jih menekankan bahwa keberhasilan ekspor ini merupakan hasil kerja sama erat antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi, mulai dari pembudidaya, pabrik pengolahan, pedagang, importir, hingga pemerintah pusat dan daerah. Prestasi ini tidak hanya membuka lebih banyak peluang ekspor bagi produk perikanan Taiwan tetapi juga menjadi simbol sinergi nasional dalam mendorong produk perikanan Taiwan ke pasar global.