Untuk mewujudkan semangat inti dari Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (CRPD) dan Undang-Undang Olahraga Nasional, serta mencapai visi kebijakan "mendorong partisipasi olahraga bagi semua kelompok masyarakat", Badan Olahraga Kementerian Pendidikan (MOE) meluncurkan "Panduan Promosi Olahraga bagi Penyandang Disabilitas", Kamis, 6 Februari 2025.
Panduan ini diharapkan dapat membantu penyelenggara kompetisi menciptakan lingkungan olahraga yang bersahabat dan inklusif, mendorong kesetaraan partisipasi bagi penyandang disabilitas, serta menjadi alat evaluasi untuk meningkatkan kualitas acara olahraga yang lebih inklusif. Dengan demikian, penyandang disabilitas juga dapat menikmati kebebasan dalam berolahraga di berbagai ajang kompetisi.
Panduan ini menggabungkan pengalaman profesional dan studi kasus dari dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan dalam berbagai kompetisi olahraga. Panduan ini memberikan rekomendasi umum tentang penyelenggaraan acara yang inklusif di semua tahap, yaitu sebelum, selama, dan setelah kompetisi, termasuk perencanaan aksesibilitas venue, pengaturan transportasi, dukungan alat bantu, serta detail layanan kompetisi. Dengan referensi eksekusi yang komprehensif, panduan ini tidak hanya membantu penyelenggara acara menciptakan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi, tetapi juga membangun lingkungan olahraga yang lebih inklusif.
Selain itu, panduan ini secara khusus memberikan rekomendasi dan daftar periksa untuk tiga jenis kompetisi olahraga yang populer di Taiwan, yaitu lari maraton, balap sepeda, dan renang. Dengan menggandeng penyelenggara acara, diharapkan layanan dapat terus ditingkatkan secara bertahap sehingga olahraga dapat menjadi bagian dari kehidupan semua orang.
Profesor Chiang Yi-tsun dari Departemen Pendidikan Khusus National Taiwan Normal University (NTNU), yang merupakan pemimpin editorial panduan ini, menegaskan bahwa peluncuran panduan ini selaras dengan prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari PBB. Panduan ini mengajak pemerintah pusat dan daerah, perusahaan, organisasi, serta setiap pecinta olahraga untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan tujuan SDGs, khususnya dalam "mengurangi ketimpangan" dan "mempromosikan perdamaian serta keadilan".
Panduan ini bukan hanya sekadar buku panduan teknis untuk menciptakan kompetisi olahraga yang lebih inklusif, tetapi juga sebuah seruan tulus untuk kesetaraan dalam olahraga bagi semua orang, dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap partisipasi penyandang disabilitas dalam kegiatan olahraga.