Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global dan pencemaran udara yang terus meningkat, Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) menyelenggarakan AIR 2025: Forum Inovasi Teknologi Udara Bersih Berkelanjutan untuk Kota Cerdas, 24-25 Februari 2025.
Forum ini menghimpun para pakar dan akademisi terkemuka dari dalam negeri dan mancanegara untuk memberi masukan baru bagi kebijakan kualitas udara di Taiwan, serta menjadi bahan acuan dalam merancang cetak biru untuk buku putih kebijakan kualitas udara di masa depan, demi membentuk fondasi kokoh bagi pembangunan berkelanjutan.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Shen Chih-hsiu, menyatakan, “Pada akhir bulan Maret mendatang, kami akan mengajukan buku putih kebijakan kualitas udara yang baru, yang akan menjadi dasar penting dalam perumusan fase ketiga rencana pengendalian polusi udara."
Shen Chih-hsiu juga menegaskan kembali rencana pendirian dua fasilitas yang disebutkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dalam pidato pembukaan "Pusat Kecerdasan Buatan dan Pengelolaan Data" serta "Pusat Pemantauan dan Prakiraan Kualitas Udara" yang memperlihatkan komitmen tinggi Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) terhadap peningkatan kualitas udara di masa depan.
Pada hari pertama forum, para peserta saling memaparkan pengalaman internasional, termasuk dalam aspek teknologi dan tren kebijakan terbaru di bidang pengelolaan kualitas udara, serta mencari inspirasi dari perspektif global.
Pada hari kedua, para peserta berdiskusi tentang tantangan domestik, dan menghasilkan 4 prioritas utama untuk aksi selanjutnya. Pertama, pengelolaan kualitas udara: mengembangkan indikator peningkatan kualitas udara yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Kedua, pengelolaan pencemaran udara industri: meningkatkan sistem pemantauan lingkungan, memahami karakteristik emisi regional, serta membangun instrumen pemantauan dengan resolusi tinggi untuk polutan udara berbahaya.
Ketiga, pengelolaan polusi udara alat transportasi: melalui manufaktur ramah lingkungan, meningkatkan proporsi kendaraan listrik, menerapkan mekanisme ESG dalam manajemen armada, serta mempercepat penggantian kendaraan tua. Keempat, pengelolaan polusi udara dari aktivitas masyarakat dan sumber emisi fugitive: menerapkan langkah-langkah pengendalian dan kebijakan fleksibel terkait dampak polusi udara dari produk kimia yang sering digunakan oleh masyarakat.