Presiden Lai Ching-te menghadiri Upacara Penyerahan Penghargaan untuk Tokoh dan Organisasi Berprestasi dalam Upaya Anti-Narkoba, dan menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat empat pilar utama dalam strategi anti-narkoba generasi baru, Selasa, 24 Juni 2025.
Empat pilar tersebut meliputi meningkatkan pemberantasan dan penindakan dari hulu, memperdalam pendidikan pencegahan, meningkatkan sumber daya rehabilitasi, serta membangun sistem dukungan reintegrasi sosial yang terpadu.
Presiden Lai berharap pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama melaksanakan edukasi dan sosialisasi anti-narkoba secara berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta kesadaran kolektif dan semangat nasional untuk menolak narkoba dan melawan ancaman yang ditimbulkannya.
Dalam pidato sambutannya, Presiden Lai menyampaikan bahwa narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental individu serta keharmonisan keluarga, tetapi juga memengaruhi stabilitas sosial dan pembangunan nasional. Penyalahgunaan narkoba menjadi ancaman serius bagi visi “Taiwan Sehat”. Kesehatan rakyat mencerminkan kekuatan nasional, oleh sebab itu, sejak menjabat Presiden Lai membentuk komisi khusus di Istana Kepresidenan untuk menggalang dukungan dari seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan Taiwan yang sehat, kuat, dan semakin diterima dalam komunitas internasional.
Presiden Lai mengucapkan terima kasih atas dedikasi para individu dan organisasi penerima penghargaan yang telah berkontribusi secara luar biasa dalam empat bidang utama, yaitu pencegahan, penolakan, penindakan, dan rehabilitasi. Sejak tahun 2017, pemerintah telah secara aktif mengimplementasikan Rencana Aksi Strategi Anti-Narkoba Generasi Baru, yang dipimpin oleh kantor proyek khusus di bawah Yuan Eksekutif. Dalam pelaksanaannya, berbagai kementerian dan lembaga bekerja sama dengan pembagian tugas yang jelas, serta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah membuahkan hasil yang signifikan.
Namun demikian, Presiden menggarisbawahi bahwa bentuk peredaran narkoba terus berkembang, terutama ketika dikaitkan dengan aktivitas geng dan penipuan, serta kemunculan berbagai jenis narkoba jenis baru. Oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk memperkuat investigasi terhadap rantai distribusi dan aliran dana narkoba dengan pendekatan pelacakan sumber sebagai inti dari upaya memutus total mata rantai pasokan dan pendanaan narkoba.
Presiden Lai menegaskan bahwa perjuangan melawan narkoba bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh rakyat untuk menjaga kesehatan bangsa dan masa depan negara.