04/05/2024

Taiwan Today

Ekonomi

Taiwan-AS Luncurkan Proyek Dana Pinjaman, Dorong Pemberdayaan Wanita di Indonesia dan Asia Tenggara

15/12/2020
Deng Chen-chung menjelaskan bahwa proyek ini dilaksanakan setelah melewati proses evaluasi yang sangat ketat, dan menerima dukungan penuh dari Pemerintah Amerika Serikat. Proyek ini juga sejalan dengan pelaksanaan Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP), dan ditujukan bagi perempuan dari golongan ekonomi lemah yang tidak dapat menerima pinjaman dari jalur finansial umum, dan mengalami kesulitan untuk memperbaiki taraf hidup. (Foto oleh MOFA)
Pada tanggal 14 Desember 2020, Menteri Tanpa Portofolio, Deng Chen-chung, dan Direktur American Institut in Taiwan (AIT/T), Brent Christensen, mengumumkan peluncuran proyek pinjaman untuk menggalang dana bagi pemberdayaan wanita dari golongan ekonomi lemah di Asia Tenggara, demi meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan dan pembangunan yang berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik. Konferensi pers tersebut turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri, Joseph Wu; dan Sekretaris Jenderal International Cooperation and Development Fund (ICDF), Timothy Hsiang.   

Deng Chen-chung menjelaskan dana pinjaman tersebut adalah produk finansial inovatif bernama “Women’s Livelihood Bond”, yang akan dikelola oleh Impact Investment Exchange Singapore (IIX), dan dirancang untuk menggalang dana dari mitra pengembang dan sektor swasta. Dana pinjaman tahap ketiga dari proyek tersebut telah diluncurkan pada tanggal 10 Desember yang lalu, dengan dana pinjaman sebesar US$ 27,7 juta, dan akan disalurkan untuk membantu meningkatkan mata pencaharian 175 ribu hingga 185 ribu wanita dari golongan ekonomi lemah di Indonesia, India, Filipina dan negara Asia lainnya.

Dalam proyek ini, pihak Taiwan yang diwakili oleh International Cooperation and Development Fund (ICDF), menjalin kerja sama perdana dengan International Development Finance Corporation Amerika Serikat (DFC) untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik. Hal tersebut merupakan perwujudan dari keinginan Taiwan dan AS untuk mengeksplorasi lebih banyak kesempatan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.     

Deng Chen-chung menjelaskan bahwa proyek ini dilaksanakan setelah melewati proses evaluasi yang sangat ketat, dan menerima dukungan penuh dari Pemerintah Amerika Serikat. Proyek ini juga sejalan dengan pelaksanaan Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP), dan ditujukan bagi perempuan dari golongan ekonomi lemah yang tidak dapat menerima pinjaman dari jalur finansial umum, dan mengalami kesulitan untuk memperbaiki taraf hidup.

Menlu Joseph Wu mengatakan, demi mengentaskan kemiskinan, Taiwan dan AS meluncurkan proyek pinjaman ini agar melalui bunga yang ringan dan dukungan asuransi kredit, kaum wanita dari golongan ekonomi lemah dapat meningkatkan mata pencaharian, dan memiliki akses pada bantuan yang mereka butuhkan. Kebijakan Baru Arah Selatan yang diluncurkan oleh Taiwan dan kebijakan Indo-Pasifik AS adalah dua kebijakan yang saling melengkapi, dan memperlihatkan eratnya hubungan kerja sama kemitraan antara Taiwan dan AS. Di masa yang akan datang, Taiwan berkeinginan untuk melibatkan negara lainnya agar turut bergabung sebagai mitra ketiga.   
 

Terpopuler

Terbaru