Pada tanggal 24 November Kementerian Luar Negeri (MOFA) mengumumkan bahwa Open Parliament Forum 2021 akan diselenggarakan pada tanggal 2 Desember di Taipei, dan akan membahas komitmen pemerintah dalam mengembangkan kemitraan yang berketahanan dengan negara-negara demokratis.
Pertemuan tahun ini mengangkat tema “Open Parliament dalam Konteks Pasca Covid: Contoh Global tentang Ketahanan dan Perencanaan untuk Tahun 2022 dan Selanjutnya” (Open Parliament in a Post-COVID Context: Global Examples of Resilience and Planning for 2022 and Beyond). Kegiatan selama dua hari tersebut diselenggarakan oleh MOFA, Yuan Legislatif, dan National Democratic Institute yang berkantor pusat di Amerika Serikat.
Lebih dari 10 orang anggota lembaga legislatif dari Eropa dan Amerika Latin akan berkunjung ke Taiwan untuk menghadiri forum tersebut, di antaranya adalah Ketua DPR Belize, Valerie Woods, serta anggota parlemen dan ketua kelompok persahabatan Taiwan di Lithuania (Matas Maldeikis), Latvia (Janis Vucans), dan Estonia (Juri Jaanson).
Selain itu, pakar, akademisi, dan anggota parlemen dari berbagai negara, seperti Argentina, Australia, Ceko, Prancis, Jerman, Jepang, Sri Lanka, Inggris, dan Amerika Serikat juga akan berpartisipasi dalam pertemuan ini secara virtual.
Pada kesempatan ini, peserta forum akan menyampaikan pidato mengenai berbagai isu, termasuk tanggapan terhadap Covid-19 dan keterbukaan parlemen, tren global terbaru, kesempatan dan tantangan dalam open parliament, rekomendasi terhadap disinformasi, dan pemantauan open parliament terhadap lembaga administratif pemerintah.
Para peserta juga akan mengeluarkan pernyataan bersama untuk menegaskan komitmen Taiwan dan negara-negara mitra dalam membela demokrasi dan mendorong partisipasi sipil dalam open paliament.