Pertemuan menteri luar negeri negara-negara G7 telah diselenggarakan pada tanggal 12-14 Mei 2022 di Jerman, dan menghasilkan komunike yang kembali menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, mendorong penyelesaian konflik lintas selat secara damai, dan mendukung partisipasi (meaningful participation) Taiwan dalam pertemuan-pertemuan teknis WHA dan WHO. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan menteri luar negeri negara-negara G7 pada bulan Mei 2021, yang untuk pertama kalinya menyatakan perhatian terhadap keamanan di Selat Taiwan, serta dukungan terhadap partisipasi Taiwan dalam WHO.
Menjelang pelaksanaan pertemuan WHA yang akan diselenggarakan pada tanggal 22 Mei, menteri luar negeri negara-negara G7 kembali mengeluarkan komunike yang secara terbuka menyatakan dukungan terhadap partisipasi internasional Taiwan. Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyambut baik pernyataan tersebut, dan mengucapkan terima kasih atas dukungan dan pengakuan dari negara-negara G7.
Komunike tersebut menegaskan pentingnya perdamaian, kemakmuran, keamanan, dan stabilitas, dan dengan jelas menyatakan bahwa negara-negara anggota G7 tidak akan tinggal diam menyaksikan negara mana pun mengacuhkan tatanan internasional. Komunike ini juga mengecam keras tindakan Rusia menginvasi Ukraina, dan menekankan pentingnya melindungi kebebasan dan keterbukaan kawasan Indo-Pasifik.
Melalui komunike ini negara-negara anggota G7 juga menyatakan keprihatinan terhadap situasi di Laut Timur, Laut Selatan dan kawasan sekitarnya, serta dengan tegas menolak segala tindakan sepihak yang dapat meningkatkan ketegangan, serta merusak stabilitas regional dan tatanan internasional yang berdasarkan aturan.
Dalam komunike ini, negara-negara anggota G7 juga menyebutkan bahwa Tiongkok harus menaati piagam PBB mengenai prinsip penyelesaian konflik secara damai, tidak melakukan intimidasi dan ancaman, maupun menggunakan kekerasan.
Taiwan akan terus berdiri di garis depan dan berperan aktif dalam melindungi demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia dan tatanan hukum, dan bersedia untuk mempererat kerja sama dengan negara-negara anggota G7, untuk melindungi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, serta kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan global di era pasca pandemi.