Pada tanggal 21-22 Mei 2022 dalam rapat tingkat Menteri Perdagangan APEC, Taiwan bersama Menteri Perdagangan dari 21 negara anggota CPTPP, termasuk Jepang dan Amerika Serikat, telah berdiskusi mengenai kebebasan perdagangan global dan lingkungan investasi di era pasca pandemi.
Dalam rapat kali ini Menteri Tanpa Portofolio, Deng Chen-chung, memaparkan pencapaian ekonomi Taiwan di sepanjang tahun 2021, dengan pertumbuhan perdagangan dan GDP melampaui rata-rata pertumbuhan global meskipun di tengah pandemi, serta posisi Taiwan di urutan teratas dalam Indeks Pemulihan dari Covid-19 yang dikeluarkan oleh Nikkei Asia.
Berikut ini adalah 3 hal yang disampaikan oleh Taiwan kepada negara-negara APEC dalam menghadapi tantangan pandemi dan dampak dari invasi Rusia terhadap Ukraina:
1. Memulihkan hubungan antar masyarakat di berbagai negara, dan mendorong revitalisasi pasca pandemi. Melalui Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP), Taiwan tidak hanya mendorong mahasiswa dari kawasan APEC untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Taiwan, tetapi juga dari kawasan Asia Tenggara. Pada tahun 2021 kedatangan mahasiswa asing di Taiwan naik melebihi 10 persen.
2. Melaksanakan perdagangan produk pertanian dan makanan dengan mengacu pada standar internasional dan bukti-bukti ilmiah. Taiwan telah mengambil langkah-langkah konkret untuk membuktikan bahwa Taiwan bersedia dan memiliki kapasitas untuk menerapkan standar tinggi dan ketentuan internasional yang sesuai dengan permintaan CPTPP.
3. Taiwan dan seluruh negara-negara anggota mendukung mekanisme perdagangan multilateral dan WTO, serta berharap dalam pertemuan WTO tingkat menteri yang akan segera diselenggarakan, masalah terkait pandemi, subsidi industri perikanan, pertanian dan reformasi WTO dapat mengalami kemajuan.
Tuan rumah dalam pertemuan tahun ini, Thailand, mengangkat tema “Keterbukaan, Keterhubungan, Keseimbangan” (Open, Connect, Balance) untuk mendorong pekerjaan yang berhubungan dengan ekonomi bio-kitaran-hijau (Bio-Circular-Green Economy). Terkait hal ini, Deng Chen-chung juga menyerukan negara-negara anggota APEC untuk memperhatikan isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, tujuan emisi nol bersih tahun 2050, pelaksanaan undang-undang perubahan iklim, dan bersama-sama berkontribusi untuk perkembangan ekonomi yang mengarah pada pembangunan berkelanjutan.