Pada tanggal 7 Juni 2022 Parlemen Eropa meloloskan laporan “Tantangan Keamanan Uni Eropa dan Indo-Pasifik”, yang di dalamnya tercantum keprihatinan terhadap keamanan Selat Taiwan; menegaskan bahwa Tiongkok merupakan ancaman bagi Taiwan serta keamanan dan stabilitas regional; menolak tindakan sepihak yang berupaya untuk menekan dan merusak status quo di Selat Taiwan; dan dengan tegas menolak propaganda Tiongkok yang mencoba mempersangkut-pautkan invasi Rusia terhadap Ukraina dengan situasi keamanan Taiwan.
Laporan ini menyambut peran aktif Taiwan dalam mendorong perdamaian dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik, dan melihat Taiwan sebagai mitra penting dan aliansi demokrasi bagi Uni Eropa di kawasan Indo-Pasifik; mendorong Uni Eropa untuk meningkatkan kerja sama dan pertukaran dengan Taiwan dalam berbagai isu; menegaskan kembali dukungan terhadap Taiwan untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional sebagai pengamat, termasuk WHO.
Laporan ini adalah dokumen berisi dukungan untuk Taiwan kelima yang diloloskan oleh Parlemen Eropa tahun ini setelah resolusi darurat “Situasi Pelanggaran HAM di Hong Kong”, “Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama” (CFSP), “Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Bersama” (CSDP), dan “Interferensi Asing dalam Proses Demokratis di Uni Eropa Termasuk Disinformasi”.
Langkah konkret yang dilakukan oleh Parlemen Eropa untuk mendukung Taiwan, merupakan tanggapan terhadap konsensus komunitas demokrasi untuk memperhatikan keamanan dan stabilitas di Selat Taiwan, dan merupakan bentuk kewaspadaan Parlemen Eropa atas tindakan sewenang-wenang Tiongkok yang ingin merusak perdamaian dan stabilitas regional. Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyambut baik diloloskannya laporan tersebut oleh Parlemen Eropa.
Sebagai bagian dari kawasan Indo-Pasifik, Taiwan akan terus bekerja sama dengan Uni Eropa, negara-negara anggota, serta negara-negara sehaluan lainnya, demi melindungi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik, dan bersama-sama melawan ancaman hibrida rezim otoriter terhadap tatanan internasional. Taiwan bertekad untuk mempertahankan nilai--nilai demokrasi, kebebasan, penegakan aturan hukum (rule of law) dan HAM.