Pada tanggal 17 Juni 2022 Kementerian Luar Negeri (MOFA), bersama Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW), serta kantor perwakilan AS, Jepang dan Australia di Taiwan bekerja sama menyelenggarakan Workshop Virtual GCTF 2022 mengenai Upaya dan Pengembangan dalam Menghapus Hepatitis C (2022 GCTF Virtual Workshop on Efforts and Development on Eliminating Hepatitis C).
Workshop bertaraf internasional kali ini merupakan kegiatan GCTF ke-9 yang mengangkat tema kesehatan publik, dan menghadirkan beberapa pakar internasional, seperti Direktur Pusat Kerja Sama Hepatitis WHO Australia, Profesor Benjamin Cowie; Direktur Koalisi Penghapusan Hepatitis Global, Amerika Serikat, John Ward; dan Wakil Rektor Universitas Hiroshima, Junko Tanaka.
Mantan Wakil Presiden Chen Chien-jen turut hadir dalam workshop tersebut, untuk memberikan pidato dan berpartisipasi dalam diskusi.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan, Chen Shih-chung, menjelaskan mekanisme asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat di Taiwan telah berhasil meningkatkan efektivitas pencegahan dan pengobatan hepatitis. Selain itu, dalam waktu 5 tahun terakhir, pemberian obat oral untuk Hepatitis C telah berhasil mengobati 50% pasien, dan secara signifikan menurunkan ancaman sirosis dan kanker hati terhadap masyarakat.
Wakil Menteri Luar Negeri, Tseng Ho-jen, seminar atau workshop GCTF dengan topik kesehatan publik telah membahas beberapa topik, seperti pengetesan penyakit menular, pengelolaan penyakit kronis, dan vaksin, dengan tujuan untuk membantu negara-negara peserta memperkuat sistem perlindungan kesehatan, serta membagikan pengalaman profesional Taiwan. Penyakit tidak dibatasi oleh garis perbatasan, dan hal tersebut semakin memperlihatkan pentingnya berbagi pengalaman dengan komunitas internasional. Taiwan mengucapkan terima kasih kepada negara sahabat diplomatik dan negara sehaluan yang telah mendukung Taiwan untuk berpartisipasi dalam WHO.
Dalam pidatonya, mantan Wakil Presiden Chen Chien-jen menjelaskan agenda kebijakan nasional di bidang penghapusan Hepatitis C, dan diperkirakan pada tahun 2025 sekitar 80% pasien pengidap Hepatitis C akan sembuh, atau 5 tahun lebih awal dari target WHO.
Kegiatan kali ini diikuti oleh 39 orang pejabat pemerintah dan pakar kesehatan dari Asia Pasifik, Afrika, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Latin.