Rapat Konsultasi Hak Asasi Taiwan-Uni Eropa ke-5 telah dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober kemarin melalui konferensi video, untuk meneguhkan komitmen mitra-mitra sehaluan dalam mempromosikan nilai-nilai universal.
Kegiatan tersebut turut diketuai bersama oleh Menteri Tanpa Portofolio Lo Ping-cheng; Kepala Divisi Hak Asasi Manusia EEAS, Luisa Ragher; serta Kepala Divisi Tiongkok, Hong Kong, Macau, Taiwan dan Mongolia EEAS, Dominic Porter.
Lo Ping-cheng dan Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Hak Asasi Manusia, Eamon Gilmore, menerima kehormatan untuk memberikan pidato pembuka. Dalam rapat konsultasi tersebut, kedua belah pihak mengulas kembali perkembangan terakhir terkait hak asasi manusia, dan saling memberikan informasi terbaru mengenai kebijakan prioritas.
Kemajuan dalam promosi hak asasi manusia di Taiwan yang meraih sorotan dalam rapat kali ini di antaranya adalah pelaksanaan Rencana Aksi Hak Asasi Nasional, dan Rencana Aksi untuk Perikanan dan Hak Asasi Manusia yang telah diumumkan pada awal tahun ini, serta pembentukan Departemen Hak Asasi dan Keadilan Transisional di bawah Yuan Eksekutif.
Uni Eropa membagikan pengalaman dan pelajaran yang diambil dari pelaksanaan Rencana Aksi Hak Asasi dan Demokrasi pada 2020-2024. Kedua belah pihak juga membahas beberapa isu, seperti bisnis dan hak asasi, kesetaraan gender, hak asasi dalam ranah digital, dan hak LGBTI.
Kemajuan yang telah berhasil diraih dalam bidang-bidang tersebut antara lain pelaksanaan Rencana Aksi Nasional di bidang Bisnis dan Hak Asasi Manusia oleh Taiwan, Arah Uji Kelayakan untuk Keberlanjutan Perusahaan dan Paket Layanan Digital oleh Uni Eropa. Kedua belah pihak juga setuju untuk melanjutkan kerja sama di bawah Kerangka Kerja Sama dan Pelatihan Kesetaraan Gender 2019-2023 Uni Eropa-Taiwan.