Seiring dengan meredanya situasi pandemi global, pada tanggal 4-16 Desember 2022 untuk pertama kalinya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (NHRC) membentuk delegasi untuk berkunjung ke lembaga dan instansi HAM, parlemen, serta organisasi HAM internasional di Prancis dan Jerman. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Direktur NHRC, Chen Chu, yang bertindak sebagai ketua delegasi.
Chen Chu mengawali kunjungan dengan menemui Duta Besar Hak Asasi Manusia Kementerian Luar Negeri Prancis, Delphine Borione, untuk membahas pencapaian Taiwan di bidang pernikahan sesama jenis, demokrasi, dan perlindungan HAM. Delphine Borione berjanji akan memenuhi undangan Chen Chu untuk berkunjung ke Taiwan tahun depan. Selanjutnya, Chen Chu bertemu dengan Wakil Wali kota Paris untuk bidang HAM, keuangan, dan pengentasan diskriminasi, Jean-Luc Romero-Michel, serta tokoh-tokoh organisasi non-pemerintah untuk membahas isu seputar kesetaraan gender, dan penghapusan hukuman mati.
Dalam kunjungan ke Dewan Penasihat HAM Nasional Prancis, delegasi NHRC memaparkan upaya yang dilakukan Taiwan untuk menaati Peraturan Perundang-undangan Hak Asasi Manusia Internasional (International Bill of Rights), meskipun Taiwan bukan anggota PBB.
Di Jerman, delegasi NHRC untuk pertama kalinya secara resmi diundang untuk berkunjung ke Dewan HAM Bundestag Jerman. Pada akhir bulan Oktober yang lalu, Dewan HAM Bundestag Jerman mengutus delegasi berkunjung ke Taiwan, dan menyatakan sangat terkesan dengan perkembangan perlindungan HAM di Taiwan.
Dalam kesempatan tersebut, Chen Chu memaparkan situasi perlindungan HAM terkini di Taiwan, serta kegiatan operasional NHRC. Para anggota Bundestag Jerman lintas partai memberikan pengakuan terhadap pencapaian Taiwan, dan menegaskan Taiwan harus menerima lebih banyak perhatian dan partisipasi internasional.
Selanjutnya delegasi NHRC berkunjung ke Yayasan Federal untuk Penilaian Kembali Kediktatoran SED (Bundesstiftung zur Aufarbeitung der SED-Diktatur) yang pada tahun 2019 telah menandatangani MOU kerja sama dengan Taiwan di bidang keadilan transisi. Jerman dan Taiwan memiliki berbagai kesamaan. Keduanya sama-sama memiliki perjalanan dari rezim otoriter dan kediktatoran menuju demokrasi. Jerman dan Taiwan dapat berdiskusi, serta saling berbagi pengalaman mengenai keadilan transisi.