20/05/2024

Taiwan Today

Politik

John Deng Hadiri Pertemuan APEC Tingkat Menteri Perdagangan di AS, Dorong Partisipasi Taiwan dalam CPTPP

29/05/2023
Dalam pertemuan bilateral dengan Katherine Tai, Menteri Tanpa Portofolio John Deng mengucapkan terima kasih atas dialog yang diselenggarakan dengan pemimpin serikat pekerja Amerika Serikat. Hal ini telah membantu Taiwan untuk memahami lebih dalam isu-isu perdagangan yang menjadi perhatian tenaga kerja, dan bermanfaat untuk memfasilitasi kerja sama lebih lanjut di bidang kebijakan perdagangan antara kedua belah pihak di masa yang akan datang.
Pada tanggal 25 hingga 26 Mei 2023 Amerika Serikat bertindak sebagai tuan rumah APEC, dan mengadakan pertemuan tingkat Menteri Perdagangan di Detroit. Pertemuan ini dipimpin oleh Perwakilan Perdagangan AS, Katherine Tai, dan dihadiri oleh menteri atau wakil menteri perdagangan dari negara-negara anggota APEC.
 
Topik utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah mendukung sistem perdagangan multilateral, mendorong perdagangan yang berkelanjutan dan inklusif. Dalam pertemuan ini, baik dalam sesi rapat umum maupun rapat terpisah, Taiwan menyatakan siap untuk mematuhi tatanan hukum dan komitmen internasional, dan Taiwan siap untuk melaksanakan standar perdagangan dan investasi yang tinggi. Taiwan juga berharap anggota-anggota CPTPP dapat mendukung keanggotaan Taiwan, supaya dapat berkontribusi bagi kemakmuran kawasan Asia-Pasifik.
 
Mengenai topik "mendukung sistem perdagangan multilateral," Taiwan selalu menghormati sistem perdagangan multilateral dan menyadari bahwa sistem ini harus merespons kebutuhan masyarakat dan masyarakat umum. Taiwan secara aktif mendorong pelaksanaan reformasi, dan menyeru anggota-anggota WTO untuk memprioritaskan pengembalian fungsi normal mekanisme banding WTO demi menjawab tuntutan dunia usaha terhadap tatanan perdagangan baru.  
 
Mengenai penerapan standar perdagangan yang lebih tinggi, Taiwan mengutip negosiasi "Peraturan Dalam Negeri untuk Industri Jasa" yang dikeluarkan oleh WTO sebagai contoh, dan menjelaskan bahwa selain melakukan amandemen hukum sesuai hasil negosiasi, Taiwan juga telah menerapkan standar yang lebih tinggi melalui negosiasi bilateral dengan Amerika Serikat. Taiwan juga menyatakan keinginan untuk membahas hal serupa dengan negara-negara lain yang memiliki minat serupa.
 
Dalam konteks isu "mendorong perdagangan yang berkelanjutan dan inklusif" Taiwan menjelaskan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, dan memaparkan kebijakan yang sedang diimplementasikan di Taiwan sebagai contoh:
​​​​​​​
  1. Menjamin hak dan kepentingan penduduk asli dan tenaga kerja dengan mengacu pada Hukum Dasar Penduduk Asli dan Tenaga Kerja;
  2. Melaksanakan program bantuan untuk membantu usaha kecil dan menengah dalam melakukan peningkatan SDM, memperoleh pendanaan, dan membangun jaringan pemasaran digital, sehingga usaha kecil dan menengah dapat terus menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi;
  3. Menerapkan agenda kebijakan kesetaraan gender untuk melindungi kelompok rentan;
  4. Meloloskan undang-undang untuk menghadapi perubahan iklim dan menetapkan target nol emisi karbon tahun 2050, serta secara aktif terlibat dalam negosiasi WTO dan APEC mengenai lingkungan barang dan jasa.
 
Dalam pertemuan bilateral dengan Katherine Tai, Menteri Tanpa Portofolio John Deng mengucapkan terima kasih atas dialog yang diselenggarakan dengan pemimpin serikat pekerja Amerika Serikat. Hal ini telah membantu Taiwan untuk memahami lebih dalam isu-isu perdagangan yang menjadi perhatian tenaga kerja, dan bermanfaat untuk memfasilitasi kerja sama lebih lanjut di bidang kebijakan perdagangan antara kedua belah pihak di masa yang akan datang.
 
John Deng dan Katherine Tai juga menyatakan kegembiraan mereka atas efisiensi dalam penyelesaian kesepakatan awal Inisiatif Perdagangan Abad ke-21 antara Taiwan dan Amerika Serikat. Kedua belah pihak sepakat bahwa isi perjanjian ini dapat membantu partisipasi yang lebih luas dari perempuan, tenaga kerja, dan UKM dalam perdagangan internasional, sehingga perdagangan dapat menjadi mesin untuk mendorong pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan.
 
Perjanjian tersebut juga dapat mendorong kerja sama konstruktif antara pemerintah kedua belah pihak dalam bidang perdagangan dan investasi, serta memperdalam hubungan kemitraan bilateral.
 

Terpopuler

Terbaru