Pertemuan Menteri Pariwisata APEC ke-12 (Tourism Ministerial Meeting, TMM12) telah diselenggarakan tanggal 8-9 Juni 2024 di Urubamba, Provinsi Cusco, Peru. Konferensi kali ini mengangkat tema "Pemberdayaan, Inklusi, Pertumbuhan" (Empower, Include, Grow) untuk menanggapi situasi pasca-pandemi global. Di akhir pertemuan, para peserta mengeluarkan resolusi bersama "Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan: Membentuk Masa Depan Industri Pariwisata Asia-Pasifik".
Dalam pertemuan ini para menteri dari berbagai ekonomi berfokus pada dua topik utama, yaitu "Penerapan Teknologi Pintar dalam Industri Pariwisata" dan "Sistem Rantai Pasok Berkelanjutan".
Konferensi Menteri Pariwisata APEC tahun ini untuk ketiga kalinya diselenggarakan di Peru. Delegasi Taiwan dipimpin oleh Wakil Menteri Transportasi dan Komunikasi Lin Kuo-hsien, serta Direktur Badan Pariwisata Chou Yung-hui, didampingi oleh pejabat dari Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) dan petugas kantor perwakilan di Peru. Pada kesempatan ini, Taiwan mempromosikan sumber daya pariwisata yang dimiliki dan memaparkan pengalaman pembangunan pariwisata.
"Deklarasi Menteri APEC" tahun ini dicapai setelah para peserta melakukan diskusi mendalam tentang berbagai topik, dan sepakat untuk bekerja sama mulai tahun 2025 hingga 2029 dalam bidang pertumbuhan inklusif, kesetaraan gender, pariwisata cerdas (smart tourism), sistem pangan berkelanjutan, dan pariwisata aksesibel (accessible tourism).
Wakil Menteri Transportasi dan Komunikasi Lin Kuo-hsien, menjelaskan bahwa kebijakan pariwisata Taiwan diselaraskan dengan standar internasional. Taiwan juga menghimpun masukan dari industri dan pelaku pariwisata lokal, serta mengembangkan daya saing dan pelatihan industri pariwisata. Taiwan juga memanfaatkan penggunaan teknologi digital dan informasi untuk meningkatkan kualitas layanan.
Di sela-sela pertemuan, Wakil Menteri Transportasi dan Komunikasi Lin Kuo-hsien dan Direktur Badan Pariwisata Chou Yung-hui juga melakukan pertemuan bilateral dengan perwakilan dari ekonomi lainnya, seperti Peru, Australia, Chili, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, untuk bertukar pandangan mengenai isu-isu terkait pengembangan pariwisata.