Tanggal 12-13 Juni 2024 Kementerian Perekonomian (MOEA) menyelenggarakan lokakarya APEC tentang inovasi digital dalam penerapan transformasi rendah karbon bagi usaha kecil dan menengah (UKM).
Lokakarya yang berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri oleh akademisi, pakar, pejabat, dan perwakilan pengusaha dari ekonomi anggota APEC termasuk Jepang, Indonesia, Malaysia, Peru, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Perwakilan dari perusahaan global seperti Merck Group dan Siemens AG juga hadir dalam kegiatan ini.
Dalam pidato pembukaan, Wakil Menteri Perekonomian Ho Chin-tsang mengatakan bahwa teknologi digital adalah kunci untuk memperbaiki kondisi perubahan iklim. Ia juga memaparkan Langkah Taiwan Menuju Emisi Nol Bersih Tahun 2050, yang telah mendorong pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan rantai pasokan global dan persyaratan prakarsa ramah lingkungan.
Melalui upaya tersebut, pemerintah Taiwan mendorong pabrik-pabrik, bersama dengan mitra hulu dan hilir, untuk menerapkan pengurangan emisi karbon, sambil bekerja dengan asosiasi industri untuk membangun sistem verifikasi jejak karbon bagi UKM. Pihak berwenang juga memberikan subsidi dan pinjaman untuk memfasilitasi praktik rendah karbon.
MOEA menjelaskan lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pelestarian lingkungan bagi UKM, meningkatkan kemampuan perusahaan startup dan bisnis yang dipimpin oleh wanita untuk masuk ke dalam rantai pasokan melalui pemberdayaan digital.
Beberapa kegiatan yang menjadi sorotan dari lokakarya kali ini adalah sesi berbagi pengalaman oleh pemenang Greentech Startup Challenge yang diselenggarakan oleh MOEA, ceramah oleh lembaga-lembaga seperti Pusat Pengembangan Industri Plastik, serta tur ke perusahaan Hushan Industrial Co., Ltd. Di New Taipei.
Sejak bergabung dengan APEC pada tahun 1991, Taiwan telah memberikan kontribusi substansial di bidang-bidang pencegahan bencana, keamanan pangan, teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan usaha kecil dan menengah, serta pemberdayaan ekonomi perempuan.