Tanggal 25 Juni 2024 Kementerian Dalam Negeri (MOI) mengumumkan bahwa Taiwan mempertahankan posisi di Tier 1 selama 15 tahun berturut-turut dalam Laporan Tahunan Perdagangan Orang 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. Peringkat tersebut menunjukkan pengakuan global atas upaya Taiwan dalam melindungi hak asasi manusia.
Dari 188 negara dan wilayah yang dievaluasi dalam laporan tersebut, Taiwan adalah salah satu dari lima negara di Asia-Pasifik yang tercantum di Tier 1, sejajar dengan Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Filipina. Sementara itu, Jepang berada di Tingkat 2, Hong Kong masuk Daftar Pantauan Tingkat 2, sedangkan Tiongkok berada di Tingkat 3.
Menurut laporan kali ini, Taiwan terus menunjukkan upaya serius dan berkelanjutan untuk melawan eksploitasi, seperti mengamendemen Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Perdagangan Manusia, mempekerjakan 60 inspektur tenaga kerja baru dari Badan Perikanan, dan melakukan lebih banyak penuntutan terhadap tindak pelanggaran.
Laporan ini juga mencantumkan 11 rekomendasi untuk Taiwan yang meliputi reformasi undang-undang ketenagakerjaan untuk memungkinkan pekerja migran berganti pekerjaan di tengah kontrak tanpa persetujuan majikan, perluasan Pusat Pelayanan Perekrutan Langsung, dan legislasi untuk melindungi hak pengasuh dan pekerja domestik.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Dalam Negeri (MOI) mengatakan bahwa semua hal yang menjadi perhatian telah diatasi dalam Rencana Aksi Anti-Eksploitasi 2023-2024 yang diluncurkan pada bulan April tahun lalu, dan hasil pelaksanaannya terus dipantau.
Kementerian Dalam Negeri (MOI) menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengintegrasikan sumber daya sektor publik dan swasta serta bekerja sama dengan mitra di dalam dan luar negeri untuk memerangi perdagangan manusia dan melindungi hak asasi manusia.