Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) mengucapkan selamat kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang berhasil terpilih kembali dalam pemungutan suara di Parlemen Eropa. Dalam pidato program politik untuk masa jabatan keduanya (Political Guidelines 2024-2029), Ursula von der Leyen memaparkan rencana kerja sama dengan Jepang, Korea, Selandia Baru, dan Australia untuk bersama-sama melawan upaya Tiongkok mengubah status quo di Selat Taiwan dengan cara militer. Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) melalui platform X mengucapkan selamat, dan mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian Ursula von der Leyen terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Di bawah kepemimpinan Ursula von der Leyen, Komisi Eropa terus meningkatkan hubungan dengan Taiwan. Dalam laporan bersama "Strategi Kerja Sama Uni Eropa di Indo-Pasifik" yang dikeluarkan pada tahun 2021, Taiwan pertama kali disebut sebagai mitra kerja sama penting Uni Eropa di wilayah Indo-Pasifik.
Laporan tersebut menyatakan bahwa Uni Eropa akan bekerja sama dengan Taiwan dan mitra lainnya untuk membangun rantai pasokan semikonduktor yang beragam dan tangguh, memperdalam hubungan perdagangan dan investasi bilateral, serta menegaskan bahwa keamanan Selat Taiwan memiliki dampak langsung terhadap keamanan dan kemakmuran Eropa.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ursula von der Leyen juga berulang kali menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan di berbagai forum bilateral dan multilateral internasional.
Sebagai mitra yang sama-sama menjunjung nilai-nilai demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia, dan supremasi hukum, Taiwan akan terus bekerja sama dengan Uni Eropa untuk memperkuat hubungan kemitraan ekonomi, membangun ketahanan rantai pasokan dalam industri strategis termasuk semikonduktor, meningkatkan kerja sama di berbagai bidang seperti ekonomi digital, energi hijau, teknologi, dan budaya, serta melindungi tatanan internasional berbasis aturan.