Menurut hasil survei Kementerian Dalam Negeri (MOI) sekitar 92,1 persen penduduk baru di Taiwan merasa memiliki kehidupan yang bahagia, dan kepuasan kerja mencapai 94,8 persen.
Survei tersebut menyebutkan 45,6 persen penduduk baru di Taiwan memiliki kisaran usia antara 45 hingga 64 tahun. Sebanyak 60,5 persen dari penduduk baru bekerja di industri jasa, dengan tingkat partisipasi angkatan kerja keseluruhan mencapai 75 persen. MOI menambahkan pendapatan rata-rata rumah tangga bulanan telah meningkat 18,2 persen, atau naik sebesar NTD 9.576 (USD 292) dibandingkan lima tahun lalu.
MOI juga melaporkan bahwa 75,9 persen penduduk baru telah tinggal di Taiwan selama lebih dari 10 tahun, dan jumlah kelompok yang telah menerima layanan seperti pelatihan mengemudi dan kursus literasi telah meningkat dari 54,2 persen pada tahun 2017 menjadi 62,9 persen dalam survei terbaru.
Sekitar 31,5 persen penduduk baru juga berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan publik selama setahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa mereka berhasil berintegrasi ke dalam masyarakat Taiwan dan berfungsi sebagai kekuatan lokal baru.
Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa 77,3 persen imigran baru yang berusia di atas 50 tahun memutuskan untuk menikmati sisa hidup mereka di Taiwan, dan lebih dari separuh penduduk baru secara keseluruhan percaya bahwa layanan pemerintah dan lingkungan kerja sekarang lebih baik daripada saat mereka baru datang ke Taiwan.
Menteri Dalam Negeri Liu Shyh-fang dalam konferensi pers mengatakan bahwa tingkat pendaftaran program Asuransi Kesehatan Nasional (NHI), pendapatan rumah tangga, dan akses layanan perawatan semuanya meningkat bagi penduduk baru, menunjukkan bahwa langkah-langkah dukungan yang diterapkan oleh publik dan swasta telah membuahkan hasil. Pemerintah akan terus merumuskan kebijakan yang lebih komprehensif sesuai dengan undang-undang yang disetujui oleh Yuan Eksekutif bulan lalu untuk meningkatkan perlindungan terhadap hak-hak penduduk baru.
Diluncurkan pada tahun 2003, survei ini dilakukan setiap lima tahun oleh Kementerian Dalam Negeri. Survei terbaru terdiri dari lebih 10.000 sampel efektif dan menunjukkan bahwa ada hampir 600.000 imigran hasil pernikahan di Taiwan.
Selain itu, Badan Imigrasi Nasional Kementerian Dalam Negeri pada hari yang sama mengadakan lokakarya multikultural untuk anak-anak penduduk baru demi mengeksplorasi peluang mengintegrasikan budaya mereka dengan inovasi sosial.