APEC adalah forum kerja sama ekonomi dan perdagangan paling penting di kawasan Asia-Pasifik. Volume perdagangan dari 21 anggota APEC mencakup hampir setengah dari total perdagangan global. Hal ini menunjukkan bahwa APEC memiliki pengaruh yang sangat besar di kawasan lingkar Pasifik bahkan secara global.
Tahun ini, proposal yang diajukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) pada pertemuan APEC Chemical Dialogue (CD) untuk proyek “Pembangunan Kapasitas untuk Kesiapsiagaan Darurat Kimia” memperoleh dukungan dari seluruh anggota APEC CD. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 23 hingga 28 September 2024, bertempat di Pusat Pelatihan Profesional Reaksi Darurat terhadap Substansi Beracun, Universitas Sains dan Teknologi Kaohsiung, dan diikuti oleh 25 peserta dari 8 negara anggota APEC.
Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) menyelenggarakan proyek "Pembangunan Kapasitas untuk Kesiapan Darurat Kimia" ini untuk menanggapi perkembangan pesat industri berteknologi tinggi global, saat kebutuhan bahan kimia dalam proses produksi meningkat secara signifikan, yang juga meningkatkan risiko bahan kimia terhadap lingkungan, keselamatan jiwa, dan aset.
Program pelatihan ini bertujuan untuk membantu anggota APEC dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan profesional ketika menangani kecelakaan bahan kimia berbahaya. Acara ini dihadiri oleh peserta dari Peru, Korea Selatan, Vietnam, Malaysia, Thailand, serta perwakilan dari negara non-APEC seperti Prancis dan Polandia.
Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup Peng Chi-Ming menyatakan seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi dan perdagangan global, jumlah penggunaan bahan kimia dan skala transportasinya terus meningkat, sehingga risiko kecelakaan kimia lintas negara juga meningkat.
Untuk menghadapi tren ini, anggota APEC perlu meningkatkan kapasitas tanggap darurat, dan memperkuat kerja sama untuk bersama-sama menghadapi tantangan yang kompleks. Kegiatan kali ini adalah platform kerja sama yang sangat baik, dan diharapkan pengalaman serta keahlian Taiwan dapat membantu membangun sistem tanggap darurat bahan kimia yang lebih stabil di kawasan Asia-Pasifik bahkan secara global.