27/09/2024

Taiwan Today

Politik

Presiden Lai Sampaikan Pidato dalam KTT Tahunan Concordia 2024

25/09/2024
Presiden Lai kembali menegaskan bahwa Taiwan yang demokratis dan Tiongkok yang otoriter tidak saling tunduk satu sama lain, dan Taiwan akan menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dengan mendorong rencana aksi Empat Pilar Perdamaian.
Presiden Lai Ching-te menyampaikan pidato dalam KTT Tahunan Concordia melalui video atas undangan organisasi nirlaba Concordia, Rabu, 25 September 2024. Dalam pidatonya, Presiden Lai membahas prioritas utama Taiwan dalam lingkungan keamanan internasional saat ini, dan visi untuk masa depan.
 
Dalam pernyataannya, Presiden Lai menyampaikan demokrasi di seluruh dunia sedang menghadapi ancaman serius, seperti invasi Rusia ke Ukraina dan intimidasi militer Tiongkok yang semakin intensif di Selat Taiwan, Laut China Timur dan Laut China Selatan.
 
Melalui penggunaan taktik zona abu-abu seperti koersi ekonomi dan perang kognitif, Tiongkok menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dan stabilitas global. Tiongkok sering menggunakan strategi hukum dan memutarbalikkan sejarah untuk memperluas kekuasaannya, contohnya adalah distorsi mereka terhadap Resolusi 2758 Sidang Umum PBB (UNGA).
 
Presiden Lai mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat dan Aliansi Antar-Parlemen untuk Tiongkok (IPAC) yang telah mengambil tindakan nyata untuk menentang penafsiran keliru dari Tiongkok.
 
Presiden Lai kembali menegaskan bahwa Taiwan yang demokratis dan Tiongkok yang otoriter tidak saling tunduk satu sama lain, dan Taiwan akan menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dengan mendorong rencana aksi Empat Pilar Perdamaian.
 
Presiden Lai berharap agar Taiwan dan negara-negara demokrasi lainnya dapat bersama-sama mendukung payung demokrasi dan melawan agresi otoriter dalam langkah memasuki era baru perkembangan demokrasi global.
 
Taiwan yang lebih kuat akan lebih mampu mendorong demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran di seluruh dunia, dan Taiwan mengundang lebih banyak negara untuk bergabung dalam mendukung Taiwan yang demokratis, dan demokrasi yang lebih kuat di seluruh dunia.
 
Ancaman Tiongkok terhadap Taiwan adalah ancaman bagi seluruh komunitas internasional. Tiongkok tidak hanya ingin mengubah status quo di Selat Taiwan. Tiongkok bermaksud untuk mengubah tatanan internasional yang berbasis aturan dan meraih hegemoni internasional.
 
Presiden Lai menjelaskan, “Dalam situasi seperti ini, prioritas utama kami adalah menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dengan mempromosikan rencana aksi Empat Pilar Perdamaian.”
 
Pertama, memperkuat pertahanan nasional. Taiwan akan meningkatkan kemampuan dan menunjukkan tekad untuk membela diri.
 
Kedua, membangun keamanan ekonomi. Taiwan akan terus mengurangi ketergantungan ekonomi pada Tiongkok, menandatangani perjanjian perdagangan dengan negara-negara demokratis lainnya, meningkatkan partisipasi dalam perekonomian regional, dan saling meningkatkan ketahanan ekonomi.
 
Ketiga, memperkuat kemitraan dengan negara-negara demokratis. Taiwan akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra sehaluan dalam proyek "chip demokrasi". Taiwan juga akan memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain dalam bidang pertahanan nasional agar komunitas demokratis dapat menunjukkan kekuatan pencegahan dan mencapai tujuan perdamaian.
 
Pilar terakhir adalah kepemimpinan lintas selat yang stabil dan berprinsip. Taiwan tidak akan menyerah dan tidak memprovokasi, dan akan mempertahankan status quo di Selat Taiwan. “Kami akan tetap berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional,” tegas Presiden Lai.
 
Organisasi nirlaba Concordia yang berkantor pusat di New York, menyelenggarakan KTT tahunan di luar markas besar PBB setiap tahun selama Debat Umum UNGA. Kegiatan ini mengundang para pemimpin dunia dan perwakilan sektor swasta terkemuka untuk mencari solusi atas tantangan global dan regional. KTT tahunan Concordia adalah acara tahunan yang sangat dihargai oleh komunitas PBB.
 

Terpopuler

Terbaru