"Forum Internasional Warisan Budaya Taiwan 2024" telah dimulai pada tanggal 25 September 2024 dan akan berlangsung selama 2 hari, bertempat di GIS Convention Center, National Taiwan University (NTU). Penyelenggaraan forum ini sejalan dengan tren internasional di bidang pelestarian dan revitalisasi warisan budaya, yang berfokus pada konsep inti warisan dunia dan tren inovasi berkelanjutan.
Forum ini menghadirkan enam pakar internasional asal Amerika Serikat, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Kanada dari Dewan Internasional untuk Monumen dan Situs (ICOMOS), yang merupakan lembaga konsultatif penting UNESCO di bidang warisan dunia.
Menteri Kebudayaan Li Yuan mengatakan, "Meskipun Taiwan kecil, tetapi Taiwan adalah negara yang memiliki banyak keragaman. Lingkungan geografis dan sejarah yang unik telah menciptakan lanskap budaya yang khas. Selain memiliki pegunungan dan lautan, Taiwan juga memiliki keanekaragaman flora, fauna, serta lingkungan geologi yang sangat tinggi, yang menjadikan negara ini sebagai permata paling berharga."
Forum internasional kali ini mengangkat tema "Menyeberang ke Inovasi Berkelanjutan" dan memberikan kesempatan bagi Taiwan untuk belajar dari pengalaman internasional. Selain itu, melalui kerja sama dan pertukaran internasional, diharapkan kebijakan pengelolaan warisan budaya Taiwan dapat selaras dengan dunia, demi mendorong pelestarian berkelanjutan, inovasi, dan revitalisasi, memperlihatkan pencapaian Taiwan di kancah internasional.
Direktur Biro Warisan Budaya Kementerian Kebudayaan, Chen Chi-ming, menjelaskan banyak perwakilan wirausaha muda yang berpartisipasi dalam forum tahun ini. Hal ini menunjukkan semakin banyak generasi muda yang tertarik dan ingin terlibat dalam isu pelestarian warisan budaya.
Chen Chi-min menambahkan, Taiwan memiliki kekayaan warisan budaya, tetapi karena situasi internasional, hingga saat ini Taiwan belum bisa secara resmi mengajukan diri untuk masuk dalam daftar warisan dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, melalui forum internasional dan organisasi internasional, Biro Warisan Budaya terus memperkuat pemahaman, persiapan, serta pengembangan sumber daya manusia terkait warisan budaya Taiwan, dengan harapan bahwa suatu hari nanti, ketika Taiwan memiliki kesempatan untuk mengajukan nominasi warisan dunia, Taiwan dapat mengajukannya dalam kondisi terbaik.
Ketua ICOMOS, Teresa Patricio, menyampaikan pidato melalui video dan menekankan bahwa kebijakan budaya perlu melampaui batas-batas tradisional dan memerlukan tindakan yang visioner. Ia juga menekankan pentingnya pengakuan terhadap budaya, warisan budaya, kreativitas, bahasa komunitas lokal, dan kearifan penduduk asli, yang semuanya memberikan nilai penting dalam menghadapi tantangan global saat ini. Dalam konteks tersebut, dialog dengan lembaga pemerintah, para ahli, akademisi, dan organisasi masyarakat Taiwan yang berdedikasi pada pelestarian warisan budaya akan membantu memperkuat perlindungan, pengelolaan, dan promosi warisan budaya.