Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, dan Menteri Pertahanan, John Healey, mengadakan Rapat Konsultasi Tingkat Menteri (AUKMIN) bersama Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, dan Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan, Richard Marles, di London, 16 Desember 2024.
Seusai pertemuan tersebut, mereka mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah hal yang sangat penting, dan perbedaan yang ada harus diselesaikan secara damai, tanpa ancaman, kekerasan, atau paksaan. Inggris dan Australia juga menegaskan penolakan terhadap upaya mengubah status quo secara sepihak.
Inggris dan Australia menilai bahwa komunitas internasional menikmati manfaat dari keahlian yang dimiliki masyarakat Taiwan, dan berkomitmen akan terus mendukung partisipasi internasional Taiwan secara bermakna dalam organisasi internasional. Di samping itu, Inggris dan Australia juga menyatakan keinginan untuk terus memperdalam hubungan dengan Taiwan di bidang ekonomi, perdagangan, teknologi, dan budaya. Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menyambut baik dan mengafirmasi dukungan yang disampaikan bersama oleh Inggris dan Australia sebanyak tiga kali dalam dua tahun terakhir.
Inggris, Australia, dan Taiwan merupakan mitra sehaluan yang sama-sama menjunjung nilai-nilai universal, seperti demokrasi, kebebasan, dan supremasi hukum, dan merupakan kekuatan penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Sebagai anggota komunitas internasional yang tak terpisahkan, Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara sehaluan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, memperluas partisipasi Taiwan di panggung internasional, serta mempertahankan tatanan internasional yang berbasis aturan, demi mendorong keamanan dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
Beberapa hari sebelumnya, pada tanggal 14 Desember Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong melalui platform X secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada Taiwan, Amerika Serikat, Jepang dan Selandia Baru atas kerja sama dalam mendorong penyelesaian proyek Kabel Pasifik Tengah (CPC) di Tuvalu.
Tuvalu, salah satu negara sahabat Taiwan, selama ini bergantung pada satelit untuk jaringan internet dan telekomunikasi. Hal ini tidak hanya membutuhkan biaya yang tinggi, tetapi juga mudah terganggu oleh kondisi cuaca. Selain itu, keterbatasan bandwidth juga berdampak serius pada kinerja komunikasi secara keseluruhan.
Pemerintah Tuvalu memberikan prioritas tinggi pada pengembangan infrastruktur jaringan internet dan memprioritaskan bidang tersebut untuk mendorong pembangunan negara. Pada bulan Januari 2024, Tuvalu mengumumkan bahwa peningkatan kualitas jaringan internet dan komunikasi menjadi salah satu dari “21 Rencana Prioritas Pemerintah”.
Untuk membantu Tuvalu memperkuat konektivitas jaringan internet dan komunikasi, sejak tahun 2021 Taiwan secara aktif mendukung pembangunan infrastruktur komunikasi 4G/LTE di seluruh wilayah Tuvalu. Selain itu, untuk merespons rencana prioritas pemerintah baru Tuvalu serta memenuhi komitmen Taiwan dalam mendukung pembangunan negara-negara sahabat diplomatik di Pasifik, Taiwan untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam proyek pemasangan kabel bawah laut di Pasifik bersama Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Selandia Baru.
Proyek ini meliputi pemasangan kabel internet bawah laut pertama yang menghubungkan Tuvalu. Baru-baru ini proyek tersebut telah menyelesaikan tahap pendaratan, yang di masa depan akan secara signifikan meningkatkan ketahanan digital dan efisiensi komunikasi di Tuvalu. Proyek ini memiliki arti penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Tuvalu, serta pembangunan ekonomi dan sosial di berbagai aspek.