Untuk mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi nasional, Pusat Survei Geologi dan Manajemen Pertambangan Kementerian Perekonomian (MOEA) menyelenggarakan “Forum Implementasi Energi Geotermal - 2024” bertempat di Howard Civil Service International House, Taipei, Selasa, 17 Desember 2024.
Forum ini bertujuan untuk merangkum hasil eksplorasi panas bumi paling komprehensif yang telah dilakukan di Taiwan hingga saat ini, serta menampilkan pencapaian kerja sama Pusat Survei Geologi dan Pertambangan serta Industrial Technology Research Institute (ITRI) dengan perusahaan pengeboran asal Turki.
Keesokan harinya, peserta forum mengunjungi lokasi pengeboran panas bumi di sumur eksplorasi Macao, Gunung Berapi Tatun, untuk melihat hasil eksplorasi terkini serta menyaksikan secara langsung energi panas bumi dari gunung berapi yang diekstraksi melalui pengeboran hingga menghasilkan semburan uap ke permukaan.
Selanjutnya, peserta juga akan mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Jieyuan Energy di Sihuangzihping, untuk secara langsung memahami kontribusi energi terbarukan panas bumi terhadap kelestarian lingkungan. Selama dua hari pelaksanaan forum ini, berbagai temuan terbaru terkait eksplorasi panas bumi domestik dipresentasikan, menegaskan komitmen dan keyakinan pemerintah dalam memimpin eksplorasi energi panas bumi di Taiwan.
Forum ini menghimpun lebih dari 400 peserta, termasuk ahli, akademisi, peneliti, dan pelaku industri dari berbagai sektor. Dalam forum tersebut juga dipamerkan inti batuan lengkap sepanjang 3 meter yang untuk pertama kalinya berhasil diperoleh dari pengeboran di kedalaman lebih dari 2.000 meter. Inti batuan ini diperoleh melalui kerja sama tim antara Pusat Survei Geologi dan Pertambangan, ITRI, dan perusahaan pengeboran Turki, di kawasan Wulu, Haiduan, Kabupaten Taitung.
Proses pengeboran ini memakan waktu hingga 8 bulan dan berhasil mengatasi tantangan geologi ekstrem, seperti batuan yang rapuh dan mudah longsor, kebocoran pada lapisan stratum, hingga semburan air.
Selanjutnya, inti batuan ini akan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan karakteristik reservoir panas bumi dan mengidentifikasi jalur retakan panas yang memiliki suhu hingga 140°C. Analisis ini akan membantu mengevaluasi kapasitas panas bumi di wilayah potensial. Hal yang paling signifikan adalah inti batuan ini merupakan pertama kalinya di Taiwan ditemukan granit primer yang mewakili kerak benua, menjadikannya sampel yang sangat berharga untuk mengevaluasi potensi panas bumi.
Dengan semakin matangnya teknologi survei panas bumi, forum ini berhasil memetakan potensi panas bumi di berbagai wilayah di Taiwan. Pengeboran menunjukkan suhu yang bervariasi di berbagai lokasi, mulai dari 245°C di kawasan Gunung Berapi Tatun, 175°C di Ruisui, Hualien, 150°C di Yanping, Taitung, 140°C di Wulu, Taitung, dan 120°C di Chunyang, Nantou.
Hasil verifikasi suhu ini mempercepat pengembangan industri yang memanfaatkan panas bumi dalam berbagai skenario energi, sekaligus menunjukkan peran penting sumber daya panas bumi dalam bidang transisi energi, demi mendukung pencapaian target nol emisi karbon pada tahun 2050.