Kementerian Pertanian (MOA) mengadakan konferensi pers mengenai "Program Peningkatan Komprehensif Industri Pangan", Senin, 23 Desember 2024.
MOA menjelaskan bahwa kebijakan pembelian pangan publik sangat penting bagi perkembangan industri pangan secara keseluruhan, dan harus didasarkan pada evaluasi profesional serta pertimbangan yang menyeluruh, tanpa menetapkan harga yang tidak realistis.
MOA menegaskan bahwa baik petani yang memasok, menandatangani kontrak produksi, maupun menanam tanaman pangan, semuanya adalah kelompok yang menjadi perhatian kementerian. Usulan ini tidak hanya memprioritaskan kesejahteraan 120.000 petani pemasok pangan publik, tetapi juga 360.000 produsen pangan lainnya.
MOA meluncurkan “Program Peningkatan Komprehensif Industri Pangan” yang didasari oleh prinsip menjaga pertumbuhan industri pangan secara seimbang, merespons biaya produksi tepat waktu, dan meningkatkan ketahanan pendapatan petani.
Program ini mencakup penyesuaian kebijakan pembelian pangan publik, dengan peningkatan pendapatan sebesar NTD 20.000 per hektar (untuk dua musim tanam padi). Selain itu, pemerintah juga berencana mengikutsertakan pembelian pangan publik ke dalam skema asuransi pendapatan padi, serta menyesuaikan mekanisme insentif konversi lahan dan pemeliharaan lingkungan produksi. Lebih lanjut, pemerintah memperkuat langkah-langkah dalam kebijakan "1 Kolektif, 2 Konversi, 3 Tambah 3", untuk secara menyeluruh meningkatkan industri pangan.
Kementerian menjelaskan bahwa selama tiga tahun terakhir, terdapat tren peningkatan biaya produksi padi. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, program ini dirancang untuk menjaga keseimbangan industri dan meningkatkan keuntungan petani. Dalam skema baru ini, jumlah total pembelian pangan publik tidak berubah, tetapi kuota pembelian berdasarkan program akan diperkuat. Harga pembelian pangan publik akan naik NT$1,5 per kilogram, setara dengan tambahan NT$20.000 per hektar untuk dua musim tanam. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada musim pertama tahun 2025.
MOA juga menegaskan bahwa konversi lahan sawah dan menjaga keseimbangan produksi serta distribusi beras merupakan arah jangka panjang kebijakan pangan Taiwan. Berdasarkan data, kerugian akibat bencana memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap pendapatan petani dibandingkan peningkatan biaya. Oleh karena itu, kebijakan baru ini menghapus aturan sebelumnya yang melarang petani mengasuransikan hasil panennya dengan asuransi pendapatan padi jika memasok hasil panen untuk pangan publik, demi meningkatkan jaminan pendapatan bagi petani padi.
Untuk mendorong konversi lahan sawah ke tanaman pangan kering dan mencegah konsentrasi berlebihan dalam industri pangan, insentif konversi lahan dan pemeliharaan lingkungan produksi juga akan dinaikkan sebesar NTD 10.000 per hektar. Dengan program ini, diharapkan harga padi di lokasi produksi dapat meningkat, pendapatan petani terlindungi, diversifikasi industri pangan diperkuat, kapasitas pasokan tanaman pangan lokal ditingkatkan, jejak karbon dan jarak tempuh makanan berkurang, serta ketahanan pangan nasional menjadi lebih kokoh.