Dewan Urusan Tiongkok Daratan (Mainland Affairs Council, MAC) pada tanggal 1 November 2018 mengumumkan hasil survei yang menunjukkan 78,3% anggota masyarakat menilai perilaku Tiongkok yang menekan dan mengancam Taiwan dalam bidang politik, urusan luar negeri dan militer, telah merusak hubungan lintas selat dan perdamaian regional. Sebanyak 68,7% masyarakat menyatakan tidak setuju dengan prinsip "Satu Tiongkok" yang ditekankan oleh Tiongkok sebagai dasar interaksi dan prasyarat politik bagi Taiwan untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional. Selain itu, 63% masyarakat menyatakan mendukung Presiden Tsai Ing-wen untuk menjaga pembangunan berkelanjutan Republik Tiongkok, serta mempertahankan stabilitas di Selat Taiwan dan secara regional.
Survei kali ini juga menujukkan 62,1% masyarakat mendukung Presiden Tsai untuk tidak menyerah, tidak melakukan konfrontasi, tidak mengambil langkah yang mengarah kepada konflik dan tidak melanggar aspirasi masyarakat ketika menghadapi tekanan dari Tiongkok. 85,9% masyarakat menilai masa depan Taiwan dan hubungan lintas selat harus diputuskan oleh 23 juta masyarakat Taiwan. 79% masyarakat juga mendukung pemerintah untuk menjaga nilai-nilai kebebasan demokrasi, bekerja sama dengan negara-negara sepaham, untuk bersama-sama mendorong stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan dan secara regional.
Mengenai "Izin Tinggal" (residence permit) yang dikeluarkan bagi masyarakat Taiwan oleh Tiongkok baru-baru ini, 55,7% masyarakat menilai tindakan tersebut sebagai langkah politik yang dapat menimbulkan konfrontasi; 49,3% masyarakat mendukung pemerintah untuk merevisi undang-undang dan mengatur agar setiap anggota masyarakat yang memiliki Izin Tinggal Tiongkok mendaftarkan diri; 72,5% masyarakat mendukung pemerintah untuk melakukan penguatan dalam pelaksanaan dan pengelolaan terhadap undang-undang yang berkaitan dengan hubungan lintas selat; 86,8% masyarakat mendukung pemerintah untuk mengusulkan agar pertukaran dan kerja sama lintas selat yang berhubungan dengan kepentingan umum dan kepentingan masyarakat harus diawali dengan dialog terlebih dahulu.
83,4% masyarakat masih menginginkan agar kedua belah pihak mempertahankan status quo; sedangkan pada bidang tingkat kecepatan pertukaran yang dilakukan dalam hubungan lintas selat, 33% masyarakat menilai kecepatan "cukup", 10% masyarakat menilai "terlalu cepat", 39,7% masyarakat menilai "terlalu lambat".
Survei kali ini dilakukan oleh National Chengchi University pada periode 24-28 Oktober 2018 melalui percakapan telepon dengan warga masyarakat berusia 20 tahun keatas. Kuesioner yang dinyatakan sah/valid mencapai 1.085 lembar, dengan tingkat kepercayaan 95%, dan tingkat kesalahan (margin or error) 2,98%.