Erupsi Gunung Anak Krakatau yang mengakibatkan bencana tsunami di Selat Sunda pada malam hari tanggal 22 Desember 2018, telah menimbulkan kerusakan dan merenggut ratusan korban jiwa di beberapa daerah pesisir.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pemerintah Indonesia, hingga tanggal 24 Desember sebanyak 373 orang ditemukan tewas, 1.459 orang mengalami luka-luka, 128 orang masih belum ditemukan, dan 5.665 orang harus diungsikan.
Indonesia adalah salah satu mitra penting bagi Taiwan dalam mendorong Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP). Hubungan kerja sama antara Taiwan dan Indonesia di berbagai sektor sedang terus mengalami peningkatan. Saat ini terdapat sekitar 5.000 pelajar dan 260 ribu pekerja migran asal Indonesia yang sedang menimba ilmu dan bekerja di Taiwan. Sebagai bentuk uluran tangan dan ungkapan persahabatan atas bencana alam yang terjadi, Taiwan akan mendonasikan bantuan sebesar USD 500 ribu untuk membantu upaya pemulihan yang sedang dilakukan Pemerintah Indonesia.
Taiwan Economic Trade Office (TETO) di Indonesia akan terus menjalin komunikasi dengan berbagai lembaga dan instansi setempat untuk memantau situasi di lokasi bencana. Selain itu, Kementerian Luar Negeri (MOFA) bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Nasional (MND) telah menyiagakan 4 pesawat militer C-130, dan siap untuk diberangkatkan jika ada permintaan dari Pemerintah Indonesia.