Tiga negara sahabat yaitu Haiti, Paraguay dan Eswatini menyatakan dukungan mereka terhadap Taiwan dalam Pertemuan Badan Eksekutif WHO ke-144, yang berlangsung pada tanggal 26 Januari 2019 di Jenewa, Swiss. Menanggapi dukungan tersebut, Kementerian Luar Negeri (MOFA) mengucapkan terima kasih, dan menyerukan kepada WHO untuk mengundang Taiwan sebagai pengamat dalam sidang Majelis Kesehatan Dunia (WHA) pada bulan Mei mendatang.
WHO tidak seharusnya mengabaikan kesehatan dan kesejahteraan 23 juta masyarakat Taiwan, dan kerja sama internasional di bidang pencegahan wabah penyakit tidak seharusnya meninggalkan celah. Oleh karena itu, partisipasi Taiwan dalam WHO adalah hal yang memiliki legitimasi dan bersifat mendesak. MOFA mengimbau komunitas internasional untuk terus mendesak WHO agar mengundang Taiwan sebagai pengamat dalam sidang WHA tahun ini.
Duta Besar Haiti untuk PBB, Pierre André Dunbar, mengatakan ada negara atau pihak yang dikecualikan untuk berpartisipasi dalam WHA. Tindakan pengecualian seperti ini dapat menimbulkan hilangnya mata rantai dalam sistem kesehatan global. Pierre André Dunbar juga menyampaikan keprihatinannya atas keterbatasan yang dialami Taiwan untuk berpartisipasi dalam pertemuan, mekanisme dan kegiatan WHO.
Mengacu kepada asas "Tidak Ada yang Tertinggal" (Leaving No One Behind) dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan berdasarkan pada pertimbangan bahwa Taiwan memiliki pengalaman di bidang pelaksanaan cakupan kesehatan universal yang dapat memberi kontribusi bagi kesehatan global, Haiti mendesak WHO agar mengembalikan status pengamat kepada Taiwan, sehingga dapat memberikan kontribusi profesional dan konstruktif dalam berbagai kegiatan WHO.