02/05/2024

Taiwan Today

Politik

Uni Eropa Kembali Nyatakan Dukungan Terhadap Kebebasan dan Demokrasi di Taiwan

01/02/2019
Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyampaikan rasa terima kasih kepada anggota parlemen Eropa yang telah menyatakan dukungan terhadap Taiwan dan prinsip "Empat Keharusan" yang disampaikan Presiden Tsai Ing-wen. (Foto oleh MOFA)

Menanggapi pernyataan yang dikeluarkan oleh pemimpin Tiongkok pada tanggal 2 Januari 2019, Uni Eropa kembali menegaskan perdamaian dan stabilitas lintas selat sebagai hal yang penting dan sejalan dengan kepentingan Uni Eropa. Uni Eropa menghormati sistem pemerintahan dan sistem demokrasi Taiwan serta sistem hukum dan hak asasi manusia. Uni Eropa menyatakan akan terus mengembangkan hubungan kerja sama dengan Taiwan di berbagai bidang, serta berharap kedua belah pihak dapat melakukan dialog dan menjaga status quo.

Hal tersebut disampaikan dalam sebuah sesi debat yang dilakukan oleh Parlemen Uni Eropa di Brussels mengenai "Perkembangan Terbaru Hubungan Lintas Selat antara Tiongkok dan Taiwan" pada 30 Januari 2019, oleh Komisioner Uni Eropa untuk urusan bantuan kemanusiaan dan pengelolaan krisis, Christos Stylianides.

Sebanyak 20 orang anggota Parlemen Uni Eropa lintas partai yang diketuai oleh Werner Langen mengkritik keras pernyataan pemimpin Tiongkok yang tidak menghilangkan opsi penggunaan aksi militer terhadap Taiwan dalam memaksakan kebijakan "Satu Negara Dua Sistem". Menurut anggota Parlemen Uni Eropa ini, pernyataan tersebut hanya menambah ketegangan dalam hubungan lintas selat dan memperkeruh suasana. Mereka dengan tegas menolak penggunaan aksi militer dan menekankan bahwa masalah lintas selat harus diselesaikan secara damai dengan berdasarkan pada hukum internasional.

Para anggota Parlemen Eropa tersebut juga menyerukan agar Tiongkok menerima kenyataan eksistensi Republik Tiongkok (Taiwan), dan menghormati komitmen teguh 23 juta masyarakat Taiwan terhadap kebebasan, demokrasi serta hak untuk memutuskan masa depan mereka sendiri. Mereka mengimbau Komisi Eropa untuk mengambil langkah konkret dalam mendukung Taiwan. Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyampaikan rasa terima kasih kepada anggota parlemen Eropa yang telah menyatakan dukungan terhadap Taiwan dan prinsip "Empat Keharusan" yang disampaikan Presiden Tsai Ing-wen.

Setelah European External Action Service (EEAS), Parlemen Uni Eropa dan kongres dari beberapa negara anggota Uni Eropa menyatakan dukungan terhadap status quo hubungan lintas selat, serta kebebasan dan demokrasi di Taiwan. Untuk pertama kalinya, Parlemen Eropa memasukan urusan lintas selat ke dalam sesi debat parlemen sebagai tanggapan atas pernyataan pemimpin Tiongkok. Hal ini menandakan adanya rasa keprihatinan yang besar dari lembaga eksekutif dan legislatif Uni Eropa terhadap sikap Tiongkok. MOFA akan terus bekerja sama dengan negara-negara sepaham, untuk melindungi nilai-nilai demokrasi, menjaga stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan di Selat Taiwan.

Terpopuler

Terbaru