02/05/2024

Taiwan Today

Politik

Mahasiswa Selandia Baru Raih Juara Pertama Lomba Pidato Bahasa Mandarin di Taiwan

08/11/2019
Lomba pidato kali ini diikuti oleh 64 peserta dari 12 negara, yang sedang menempuh pendidikan di 19 perguruan tinggi Taiwan, seperti National Taiwan University (NTU), Tunghai University, dan Kaohsiung Medical University. (Foto oleh Ministry of Culture)

Tahun ini adalah tahun peringatan kelahiran Sun Yat-Sen yang ke-154, dan selama bulan November, Sun Yat-Sen Memorial Hall akan mengadakan berbagai kegiatan menarik, di antaranya adalah lomba pidato bahasa Mandarin untuk mahasiswa asing. Lomba ini telah diselenggarakan oleh Sun Yat-Sen Memorial Hall selama 47 tahun sejak tahun 1972, dan telah menjadi kegiatan internasional yang menyimbolkan keragaman dan pembauran antara Taiwan dan dunia. Dalam lomba yang diselenggarakan pada tanggal 7 November kemarin, seorang pelajar dari Selandia Baru berhasil keluar sebagai juara pertama.     

 
Lomba pidato kali ini diikuti oleh 64 peserta dari 12 negara, yang sedang menempuh pendidikan di 19 perguruan tinggi Taiwan, seperti National Taiwan University (NTU), Tunghai University, dan Kaohsiung Medical University. Tema pidato yang dibawakan oleh para peserta berfokus pada keunikan budaya Taiwan, hubungan sosial dan peristiwa terkini, seperti “Apresiasi terhadap Keragaman Gender”, “Pemandangan Terindah di Taiwan”, “Bagaimana Cara Mencairkan Suasana dengan Gaya Humor”, “Sudut Pandang Saya terhadap Kegiatan Unjuk Rasa di Taiwan”, dan “Pemikiran Saya Mengenai Lalu Lintas Sepeda Motor di Taiwan”.     
 
Topik pidato yang paling banyak dibawakan oleh peserta dalam lomba tahun ini adalah tentang apresiasi terhadap keragaman gender, yang menandakan bahwa isu sosial tersebut telah mendapat perhatian dan penerimaan dari komunitas internasional yang ada di Taiwan. Dengan penuturan dan kosakata yang elok, para peserta menyampaikan pandangan dan pengalaman mereka tentang isu-isu di Taiwan dari perspektif internasional.   
 
Kepala Sun Yat-Sen Memorial Hall, Liang Yung-fei, mengatakan penyelenggaraan lomba pidato ini memiliki empat poin penting, yang pertama adalah mempertahankan tradisi yang telah dilaksanakan sejak tahun pertama Sun Yat-Sen Memorial Hall berdiri 47 tahun silam. Peserta tahun pertama lomba pidato Sun Yat-Sen Memorial Hall sekarang sudah berusia 70 tahun, dan kegiatan ini telah memberikan sebuah kenangan manis bagi dirinya; yang kedua, kegiatan ini merupakan wadah pembauran budaya yang sangat penting. Melalui lomba pidato ini, para peserta dari berbagai negara dari latar belakang budaya yang berbeda, dapat saling mengenal dan saling mengasah kemampuan berbahasa mereka; yang ketiga, kegiatan ini berperan sebagai jembatan dan sarana pertukaran internasional. Para peserta yang datang dari 12 negara, memiliki bahasa ibu yang berbeda-beda, tetapi melalui penggunaan bahasa Mandarin sebagai lingua franca, mereka bisa saling mengenal dan menjalin hubungan baik, yang dapat berdampak dalam hidup mereka hingga di masa yang akan datang; yang keempat, kompetisi ini juga berperan sebagai sarana untuk membina pengenalan dan kecintaan mereka terhadap negara asal dan juga terhadap Taiwan. Melalui kesempatan ini, mereka bisa belajar untuk bersikap terbuka dan saling menghargai.        
 
Setelah melewati perlombaan yang berlangsung selama delapan jam, dewan juri yang terdiri dari Profesor Li Chen-ching, Profesor Chen Li-yuan, Profesor Peng N-se, Profesor Chang Mei-ling, dan Profesor Hsieh Chia-ling, mengumumkan juara pertama diraih oleh Samuel Chetiwn George (Selandia Baru); juara kedua oleh Samuel Woodward Noble (Amerika Serikat); juara ketiga Nguyen Thi Nga (Vietnam); dan juara keempat Jana Nudelman (Amerika Serikat).  
  
Juara harapan diberikan kepada 12 pemenang, yaitu Cheyne Bruce Walker Minto (Amerika Serikat); Shibata Ryo (Jepang); Nicholas Francis Haggerty (Amerika Serikat); Nguyen Thi Minh Ngoc (Vietnam); Nguyen Thi Thien Tho (Vietnam); Tin Aung (Myanmar); Liam Ming McGrath (Amerika Serikat); Manatsanan Saewa (Thailand); Fujimura Aoi (Jepang); Pranee Saengchan (Thailand); Alexandra Katya Reuhman (Selandia Baru); dan Sonobe Akiko (Jepang).
 
Sementara juara “Peserta Berpotensi” diberikan kepada Hofer Fabienne Simone (Swiss), Quintero Alejandro (Amerika Serikat), dan Rauful Hossain (Amerika Serikat).
 
Sun Yat-Sen Memorial Hall setiap tahun menyelenggarakan lomba pidata bahasa Mandarin, sebagai platform bagi mahasiswa asing untuk menyampaikan pemikiran dan pandangan, serta menyatakan kecintaan mereka terhadap Taiwan.
 

Terpopuler

Terbaru