Menurut Laporan Survei IMD Smart City Index (2019) yang diselenggarakan oleh Switzerland International Institute for Management Development (IMD) dan Singapore University of Technology and Design, Kota Taipei menempati peringkat 7 besar kota pintar dunia.
Dalam dua tahun terakhir, IMD telah melakukan penilaian terhadap 102 kota di seluruh dunia. Berbeda dari indikator kota pintar lainnya yang lebih menitikberatkan pada analisis dan evaluasi dari para ahli dan cendekiawan, IMD juga mengambil sampel dan mewawancarai 120 warga di setiap kota, dengan persepsi warga yang paling intuitif dan akurat untuk melakukan penilaian terhadap layanan perangkat keras dan perangkat lunak kota tersebut. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah, "Apakah pemerintah berfokus pada kebutuhan publik dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat?" Penggunaan teknologi secara tepat adalah salah satu kunci utama untuk menentukan apakah sebuah kota dapat digolongkan sebagai kota "Pintar".
Menurut laporan "2019 IMD Global Smart City Index", Taipei mendapatkan nilai keseluruhan (overall rating) “A”, dan menempati peringkat ketujuh di dunia, di atas kota-kota terkenal internasional seperti Amsterdam, San Francisco, Vancouver, Sydney, Praha dan Tokyo. Dalam pemeringkatan ini, Taipei juga berada di peringkat kedua “Kota Pintar” di Asia setelah Singapura, sementara Hong Kong, (peringkat tiga Asia) menempati peringkat ketiga puluh tujuh dunia.
Dalam 36 indikator yang terdapat dalam laporan, diketahui bahwa warga Kota Taipei mendapatkan kemudahan di bidang informasi publik tentang kegiatan seni dan budaya, layanan Wi-Fi umum gratis, layanan daur ulang, sumber daya kesehatan, kenyamanan membeli tiket untuk tiket transportasi umum, dan pendaftaran untuk layanan berobat yang efisien.
Aspek-aspek lain yang juga telah memperoleh apresiasi dari masyarakat, antara lain kesempatan untuk berpartisipasi dan mengawasi kebijakan, dan anggaran kota melalui platform terbuka, pengurusan dokumen rumah tangga melalui platform online, penyediaan dan perbaikan fasilitas publik, sistem surveilans yang komprehensif untuk melindungi keselamatan warga, pemberian layanan bagi pengusaha startup melalui layanan online yang mudah, serta layanan lainnya yang menunjukkan hasil dari pelaksanaan kebijakan "kota pintar" di Taipei.