Stasiun televisi Taiwan, Public Television Service (PTS), berhasil meraih tiga penghargaan dalam Asian Academy Creative Awards (AAA) 2019, yang berlangsung di Victoria Theatre, Singapura pada tanggal 5-6 Desember 2019.
Penghargaan AAA yang diraih PTS adalah penghargaan kategori penyuntingan terbaik untuk film “The World Between Us”, kategori teknologi imersif (360, VR) terbaik untuk dokumenter “The Small Big Micro Vision”, serta kategori skenario terbaik untuk “The World Between Us”.
Wakil Direktur Utama PTS, Hsieh Tsui-yu, menghadiri upacara penyerahan penghargaan di Singapura dan membacakan ucapan terima kasih dari Lu Shih-yuan (pembuat skenario The World Between Us): “Berkat kerja keras bersama, ‘The World Between Us’ bisa meraih apresiasi hingga ke luar negeri, saya berharap film seri ini bisa disaksikan oleh lebih banyak orang, dan kita semua bisa belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan orang yang memiliki pendirian berbeda.”
Lu Shih-yuan juga berharap anggota masyarakat yang mengidap gangguan kejiwaan, atau mengalami trauma dalam hidup, bisa mendapatkan pengertian, toleransi dan perlakuan yang baik dari anggota masyarakat lainnya.
Juru bicara PTS menjelaskan film seri “The World Between Us” telah disiarkan di benua Amerika, Asia, dan Australia. Hal tersebut merupakan sebuah prestasi bagi Taiwan dalam meningkatkan visibilitas kekuatan lunak, sekaligus memperkenalkan film seri berkulitas yang dimiliki Taiwan kepada komunitas internasional.
Hsieh Tsui-yu juga membacakan ucapan terima kasih dari peraih penghargaan penyuntingan terbaik, Lee Chun-hong, yang berbunyi : “Pekerjaan mengambil gambar adalah pekerjaan yang harus dilakukan bersama, dan pengambilan gambar film seri ‘The World Between Us’ adalah sebuah proses yang melelahkan, tetapi juga merupakan perjalanan yang indah. Saya harap film seri ini bisa membawa dampak positif bagi masyarakat, dan membuat kita semua lebih banyak berpikir, dan lebih banyak berdialog.”
Produser “The Small Big Micro Vision” yang berhasil meraih penghargaan teknologi imersif (360, VR) terbaik, Fu Wei-chih, mengatakan, “Tantangan dalam pembuatan film dokumenter ini adalah menggabungkan tema pelestarian alam dengan teknologi VR untuk menghadirkan sebuah pengalaman visual yang baru, serta menarik lebih banyak penonton untuk menyaksikan keindahan alam Taiwan dan ancaman yang sedang dihadapi.”