Pada tanggal 14 Februari 2020, Pemerintah Filipina mengadakan rapat kabinet untuk mendiskusikan kebijakan dan upaya yang telah dilakukan Taiwan di bidang pencegahan wabah virus korona Wuhan (Covid-19). Dalam rapat tersebut Pemerintah Filipina memutuskan mencabut larangan kunjungan untuk wisatawan asal Taiwan.
Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) menyambut keputusan Pemerintah Filipina tersebut, dan mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah membantu terjadinya perkembangan positif antara kedua negara.
MOFA juga ingin menegaskan bahwa saat ini Taiwan telah berhasil mengekang penyebaran virus korona Wuhan dengan sangat stabil. Selain itu, pemerintah juga masih terus memperkuat berbagai langkah pencegahan, dan memberikan informasi yang transparan.
MOFA kembali menyerukan kepada WHO bahwa kesehatan publik dan pencegahan wabah sama sekali tidak berkaitan dengan politik. Taiwan dan Tiongkok tidak memiliki kaitan satu sama lain, dan WHO harus kembali kepada posisinya sebagai organisasi internasional yang netral dan profesional, serta memperbaiki kesalahan dalam pencantuman status terhadap Taiwan.
Kesalahan pencantuman status tersebut tertulis dalam laporan WHO yang menyebutkan bahwa Taiwan merupakan bagian dari wilayah epidemi Tiongkok. Tindakan WHO tersebut telah menimbulkan berbagai kesalahpahaman dalam pengambilan keputusan oleh beberapa negara, seperti pelarangan kunjungan terhadap wisatawan Taiwan, serta tindakan beberapa negara yang secara sepihak melarang penerbangan dari dan menuju Taiwan. Keputusan-keputusan tersebut telah menimbulkan dampak negatif pada dunia penerbangan dan hak komunitas internasional untuk berwisata, serta merugikan pemerintah dan masyarakat Taiwan.
MOFA juga menyerukan kepada WHO untuk mengundang Taiwan berpartisipasi dalam WHA 2020, serta pertemuan teknis dan kegiatan WHO lainnya. WHO harus mengikutsertakan 23 juta masyarakat Taiwan ke dalam sistem WHO, untuk mencegah terjadinya celah dalam upaya pencegahan wabah secara global.