04/05/2024

Taiwan Today

Politik

Pasien Virus Korona Wuhan di Taiwan Jadi 169 Orang, Salah Satunya Orang Indonesia

23/03/2020
Pada tanggal 21 Maret CECC melaporkan satu orang Indonesia telah dinyatakan positif terinfeksi virus korona Wuhan. Ia melakukan perjalanan ke Indonesia pada tanggal 14-15 Maret untuk menghadiri resepsi pernikahan, lalu mengalami gejala batuk, diare, dan sakit kepala. Setelah kembali ke Taiwan dan menjalani pemeriksaan, ia dinyatakan positif terinfeksi virus korona Wuhan. (Foto oleh CNA)
Pada tanggal 20 Maret 2020 kasus penularan virus korona Wuhan (Covid-19) bertambah 27 orang, dan 24 di antaranya adalah kasus penularan dari luar negeri, sementara 3 kasus lainnya adalah kasus penularan di dalam negeri. Selain itu, pada hari yang sama korban pasien meninggal akibat terinfeksi virus korona Wuhan bertambah 1 orang, sehingga total jumlah korban meninggal menjadi 2 orang.
 
Pasien meninggal adalah seorang wanita berusia sekitar 80 tahun, yang mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, dan gagal ginjal. Setelah dinyatakan positif terinfeksi virus korona Wuhan, ia langsung dirawat di ruang ICU karena gejala yang dialami sangat berat. Di dalam ruang ICU, wanita tersebut dirawat dengan ventilator (alat bantu pernapasan) dan sempat menjalani pengobatan dengan obat untuk virus HIV, tetapi kondisinya tidak kunjung membaik, hingga akhirnya meninggal.
 
24 kasus penularan dari luar negeri terdiri dari 15 wanita dan 9 pria, dengan kisaran usia antara 10 hingga 80 tahun. Mereka memasuki Taiwan antara tanggal 6 – 18 Maret, dengan riwayat perjalanan ke Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Luksemburg, Belgia, Mesir, Inggris, Meksiko, Jerman, Polandia, Spanyol, Portugal, Jepang, Singapura, Austria, Belanda, Filipina, dan Turki.
 
Kasus penularan yang terjadi di dalam negeri adalah kasus ke-124, 130 dan 134. Kasus ke-124 adalah seorang pria berusia sekitar 30 tahun, dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Ia mengalami demam pada tanggal 17 Maret, dan dinyatakan positif terinfeksi pada tanggal 20 Maret.
 
Kasus ke-130 adalah seorang pelajar perempuan teman sekelas kasus ke-59, dan merupakan orang ketiga yang terinfeksi virus korona Wuhan dalam kelas tersebut.
 
Kasus ke-134 juga tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Menurut hasil investigasi, ia pernah melakukan kontak jarak dekat dengan orang yang baru kembali dari Eropa, dan dari Tiongkok.
 
Pada tanggal 21 Maret, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) mengumumkan penambahan 18 kasus penularan virus korona Wuhan yang terdiri dari 12 wanita dan 6 pria, dan semuanya merupakan kasus penularan dari luar negeri. Mereka mulai mengalami gejala setelah kembali ke Taiwan sekitar tanggal 6-19 Maret. Sebelum kembali ke Taiwan, mereka melakukan perjalanan ke Turki, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Mesir, Ceko, Afrika Selatan, dan Indonesia.       
 
Kasus ke-143 dan 144 adalah sepasang suami-istri yang secara jangka panjang berdomisili di Ceko, dan merupakan anggota keluarga dari kasus ke-77. Pada tanggal 7-14 Maret, mereka bersama kasus ke-77 melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Pasangan suami-istri tersebut memasuki Taiwan pada tanggal 19 Maret, dan setelah menjalani pemeriksaan, keduanya dinyatakan positif terinfeksi virus korona Wuhan.  
 
Kasus ke-148 pernah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat pada tanggal 24 Januari – 15 Maret untuk keperluan studi. Dalam perjalanan kembali ke Taiwan, ia satu pesawat dengan kasus ke-85, dan dinyatakan positif terinfeksi pada tanggal 21 Maret.
 
Kasus ke-150 adalah anggota keluarga dari kasus ke-133. Pada tanggal 14 Januari – 14 Maret, ia melakukan perjalanan ke Inggris untuk keperluan studi. Ia kembali ke Taiwan dengan menumpang pesawat yang sama dengan kasus ke-133. Setelah menjalani pemeriksaan, ia dinyatakan positif terinfeksi pada tanggal 21 Maret.
 
Salah satu di antara 18 orang tersebut merupakan warga negara Indonesia. Ia melakukan perjalanan ke Indonesia pada tanggal 14-15 Maret untuk menghadiri resepsi pernikahan, lalu mengalami gejala batuk, diare, dan sakit kepala. Setelah menjalani pemeriksaan, ia dinyatakan positif terinfeksi virus korona Wuhan pada tanggal 21 Maret.
 
Selanjutnya pada tanggal 22 Maret, CECC mengumumkan penambahan 16 kasus baru, yang terdiri dari 9 pria dan 7 wanita dengan usia berkisar mulai dari 10 hingga 70 tahun. 13 di antara kasus tersebut adalah kasus penularan dari luar negeri, dan 3 lainnya adalah kasus penularan di dalam negeri. Mereka memiliki riwayat perjalanan ke Amerika Serikat, Mesir, Jerman, Prancis, Italia, Inggris, Denmark, Selandia Baru dan Filipina.      
 
Kasus ke-156 mengalami penularan di dalam negeri. Pada tanggal 12 Maret ia merasakan demam dan pergi berobat pada tanggal 16 Maret. Setelah menjalani pengambilan sampel, ia dinyatakan positif terinfeksi virus korona Wuhan.
 
Kasus ke-161 dan 162 adalah anggota rombongan perjalanan ke Mesir. Mereka mulai mengalami gejala pada tanggal 20 Maret, dan dinyatakan positif terinfeksi setelah menjalani pengambilan sampel. Sampai saat ini sudah ada 9 orang dari anggota rombongan tersebut yang terinfeksi virus korona Wuhan.
 
Kasus ke-160, 168 dan 169 adalah orang yang pernah melakukan kontak jarak dekat dengan kasus ke-124. Kasus ke-160 pernah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk urusan pekerjaan pada tanggal 1-10 Maret. Selanjutnya setelah menjalani pemeriksaan, pada tanggal 23 Maret ia dinyatakan positif terinfeksi virus korona Wuhan.
 

Terpopuler

Terbaru