28/04/2024

Taiwan Today

Politik

Profesor Taiwan Raih Penghargaan OIE atas Kontribusi Luar Biasa di Bidang Penelitian Penyakit Udang

24/03/2020
Beberapa tahun yang lalu, muncul penyakit baru pada udang, yaitu “Acute Hepatopancreas Necrosis Disease”, yang menyebabkan kerugian sama seperti penyakit bintik putih. Setelah penyakit tersebut ditemukan, OIE kembali menunjuk laboratorium Profesor Lo (kiri) sebagai laboratorium percontohan satu-satunya di dunia. (Foto oleh CNA)

Profesor Lo Chu-fang dari National Cheng Kung University (NCKU), menjadi orang Taiwan pertama yang meraih penghargaan dari OIE (World Organisation for Animal Health) atas penelitiannya di bidang penyakit pada spesies udang. Hasil penelitian Profesor Lo tersebut telah memberikan kontribusi besar di bidang pembudidayaan udang baik dari segi akademik maupun bagi para pelaku industri.    

 
Setiap tahun OIE menganugerahkan penghargaan bergengsi kepada individu yang dinilai telah menghasilkan kontribusi luar biasa di bidang kesehatan hewan.  
 
Pada tahun 2013, Profesor Lo menerima undangan dari mendiang Rektor NCKU, Huang Huang-hui, untuk pindah dari National Taiwan University (NTU) dan mengajar di NCKU, dan pada bulan Februari tahun ini, Profesor Lo telah memasuki masa pensiun. Meskipun demikian, kecintaannya pada penelitian masih terus membara. Saat ini, ia masih tergabung dalam sebuah tim untuk mendirikan fasilitas pembudidayaan udang pintar pertama di Taiwan. Fasilitas tersebut rencananya akan didirikan di Kabupaten Hualien.    
 
Profesor Lo memiliki gelar S3 dari Departemen Pertanian University of Tokyo, pada awalnya ia tidak memiliki pengalaman penelitian di bidang krustasea. Namun, penyakit virus bintik putih yang sangat merugikan para pembudidaya udang, membuat Profesor Lo memutuskan untuk terjun dalam penelitian tentang udang. Dalam kurun waktu hanya 2 bulan, Profesor Lo telah berhasil meraih perhatian para ilmuwan dengan hasil penelitiannya.       
 
Selama mengajar di NCKU, Profesor Lo memprakarsai penelitian di bidang penyakit udang dan pemuliaan udang bebas patogen, serta mendirikan pusat penelitian dan pengembangan pembudidayaan udang dan tempat pemeliharaan udang berteknologi.  
 
Profesor Lo mengatakan ketika masih di NTU, ia telah banyak melakukan penelitian dasar, dan menerbitkan banyak makalah. Setelah pindah ke NCKU, ia berkesempatan untuk mempraktikkan hasil penelitian tersebut dalam pembudidayaan udang dan membantu pelaku industri di Taiwan.  
 
Pada awalnya, para ilmuwan berpendapat penyakit bintik putih tersebut disebabkan oleh baculovirus. Namun, setelah meneliti sekuens DNA virus tersebut, profesor Lo yakin bahwa penyakit bintik putih pada udang disebabkan oleh virus baru. Hasil penelitian Profesor Lo tersebut kemudian disetujui oleh organisasi virus dunia, dan laboratorium tempat Profesor Lo melakukan penelitian dijadikan sebagai laboratorium percontohan oleh OIE.    
 
Beberapa tahun yang lalu, muncul penyakit baru pada udang, yaitu “Acute Hepatopancreas Necrosis Disease”, yang menyebabkan kerugian sama seperti penyakit bintik putih. Setelah penyakit tersebut ditemukan, OIE kembali menunjuk laboratorium Profesor Lo sebagai laboratorium percontohan satu-satunya di dunia.    
 
Pada tahun 2013, Profesor Lo pernah menerima undangan kerja sama dari Thailand. Melalui kerja sama tersebut, ia menemukan gen pada virus yang dapat menimbulkan penyakit dan bersifat patogenesis. Atas penemuan tersebut, ia mengembangkan alat untuk mengetes kesehatan benih udang.     
 
Kepala Biro Karantian dan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tanaman Dewan Pertanian (COA), Tu Wen-chen, mengatakan tahun ini Taiwan merekomendasikan Profesor Lo sebagai calon penerima penghargaan, karena ia telah memberikan kontribusi besar di bidang penelitian penyakit, diagnosa, dan pencegahan penyakit udang. Kontribusi tersebut tidak hanya bermanfaat bagi Taiwan, tetapi juga bagi pelaku industri udang secara internasional.
 

Terpopuler

Terbaru