08/05/2024

Taiwan Today

Politik

10 Tahun Pasca Topan Morakot: Desa Tiehua, Area Terbengkalai yang Jadi Pusat Seni Internasional

13/07/2020
Esensi semangat dan kerja keras dari para seniman dan masyarakat adalah keindahan sesungguhnya yang ingin ditampilkan melalui keberadaan Desa Tiehua, sehingga kawasan ini tidak hanya dikenal sebagai sebuah “desa”, tetapi juga sebagai cerminan persatuan dan keteguhan tekad yang dapat diteruskan kepada generasi selanjutnya. (Foto oleh MOFA)
Desa Tiehua (Tiehua Village) adalah sebuah pusat pertunjukan dan pasar malam di Kabupaten Taitung, yang menawarkan berjuta pesona eksotis dari kearifan lokal penduduk asli Taiwan. Namun tidak banyak yang tahu bahwa 10 tahun silam, daerah tersebut adalah kawasan terbengkalai dengan berbagai puing-puing dan reruntuhan akibat bencana angin topan Morakot.
 
Melihat kondisi yang begitu mengenaskan, Yayasan Lovely Taiwan bersama para seniman penduduk asli tergerak dan berupaya untuk membangun, serta mengembangkan kawasan tersebut menjadi sebuah pusat pertunjukan seni dan kreativitas bagi penduduk asli.
 
Taitung adalah sebuah kabupaten yang terletak di Taiwan bagian timur, dan dikenal luas sebagai kawasan wisata dengan pemandangan alam yang sangat indah. Berkat kerja keras para seniman dan penduduk setempat, sebuah area yang luluh-lantak karena angin topan Morakot, kini telah bertransformasi menjadi sebuah wadah pertunjukan seni bagi para penduduk asli, menjadikan “musik” sebagai daya tarik dan keelokan khas pesisir timur Taiwan yang dapat memikat dunia.   
 

Pertunjukan seni berkelas internasional dari seniman dan artis penduduk asli adalah warna khas Desa Tiehua. (Foto oleh MOFA)

 
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada tanggal 12 Juli 2020, CEO Yayasan Lovely Taiwan, Ko Wen-chang, mengatakan bahwa yayasan tersebut didirikan pada tahun 2009, dengan tujuan untuk mempromosikan keunikan serta pesona desa-desa kecil di Taiwan kepada komunitas internasional.
 
“Desa Tiehua adalah sebuah contoh di mana semangat, kerja keras, serta tekad dari para seniman dan masyarakat dapat mengubah kawasan terbengkalai menjadi pusat seni berkelas, yang menampilkan keanggunan Taiwan melalui keindahan musik penduduk asli,” Ko Wen-chang menjelaskan.
 
Salah seorang seniman penduduk asli yang turut memelopori pembangunan Desa Tiehua, Ara Kimbo, mengatakan esensi semangat dan kerja keras dari para seniman dan masyarakat adalah keindahan sesungguhnya yang ingin ditampilkan melalui keberadaan Desa Tiehua, sehingga kawasan ini tidak hanya dikenal sebagai sebuah “desa”, tetapi juga sebagai cerminan persatuan dan keteguhan tekad yang dapat diteruskan kepada generasi selanjutnya.    
 
Pada tahun 2016, angin topan Nepartak menerjang Kabupaten Taitung dan menimbulkan kerusakan yang cukup parah terhadap pemukiman para seniman, termasuk Desa Tiehua yang masih dalam proses konstruksi. Saat itu, Yayasan Lovely Taiwan melakukan penggalangan dana untuk membangun kembali Desa Tiehua, serta memberikan bantuan keuangan kepada sekitar 50 seniman untuk pemulihan tempat tinggal dan workshop mereka.
 

Suasana meriah di Desa Tiehua pada malam hari. (Foto oleh MOFA)
 

Saat ini, selain menjadi tempat berkumpulnya para pemusik, seniman dan pengrajin Taitung, Desa Tiehua juga telah menjadi pusat hiburan dan pasar malam yang menyajikan pesona kuliner khas, cenderamata, dan tempat bersantai untuk menikmati embusan angin segar, yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan ketika berjunjung ke Taitung.   
 

Terpopuler

Terbaru